Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street terkoreksi jelang akhir pekan setelah periode laporan keuangan berakhir. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite turun dari rekor tertinggi karena kekhawatiran kekurangan tenaga kerja dan pasokan.
Jumat (2910) pukul 21.15 WIB, Dow Jones Industrial Average melemah tipis 0,01% ke 35.720. Indeks S&P 500 melemah 0,24% ke 4.584. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,40%.
Sebagian besar laporan pendapatan yang optimis sejauh ini membantu investor melihat melewati kumpulan data makro-ekonomi yang beragam. Pelaku pasar mengamati dengan cermat bagaimana perusahaan Amerika menavigasi tantangan kekurangan tenaga kerja dan gangguan pasokan bersama dengan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi.
Apple tergelincir 3,7% dalam perdagangan premarket setelah produsen iPhone ini memperingatkan dampak gangguan rantai pasokan akan lebih buruk selama kuartal penjualan liburan Oktober-Desember. Harga saham Amazon.com Inc turun 4,4% karena memperkirakan penjualan kuartal liburan yang suram di tengah kekurangan tenaga kerja.
Baca Juga: Valuasi saham makin menarik, kinerja reksadana campuran Sucorinvest AM unggul
"Apple dan Amazon diperhatikan hanya karena bobot mereka yang besar sehingga menyebabkan pelemahan Nasdaq, tetapi jelas tidak menciptakan awan besar di pasar mengenai pendapatan yang kuat," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Manajemen Aset di Chicago kepada Reuters.
Harga saham Starbucks Corp turun 6% setelah jaringan kedai kopi ini memperkirakan margin operasional fiskal 2022 berada di bawah target jangka panjangnya. Penyempitan keuntungan ini disebabkan oleh inflasi dan investasi.
Data menunjukkan belanja konsumen AS meningkat kuat pada bulan September. Tetapi lonjakan angka ini terutama disebabkan oleh harga yang lebih tinggi karena inflasi.
Laporan angka konsumen ini muncul menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan. The Fed diperkirakan akan mengumumkan dimulainya pengurangan pembelian obligasi bulanan.
Baca Juga: Fundamental dalam negeri kuat, rupiah bergerak datar di pekan ini
"The Fed telah cukup terbuka tentang bagaimana mereka akan melakukan pengurangan dan kenaikan suku bunga, tetapi jika mereka menjadi lebih agresif pasar saham akan tertekan," kata Nolte.
Pekan ini, S&P 500 telah naik hampir 1,1%, sedangkan Nasdaq yang padat teknologi telah naik 2,4%. Analis memperkirakan, laba perusahaan S&P 500 tumbuh 38,6% secara tahunan pada kuartal ketiga. Prediksi ini naik dari perkiraan kenaikan 29,4% pada awal musim pendapatan, menurut data dari Refinitiv.
Perusahaan minyak Chevron Corp dan Exxon Mobil masing-masing naik sekitar 1,6% setelah membukukan laba kuartalan yang kuat karena melonjaknya harga minyak dan gas.
Baca Juga: IHSG melemah 0,79% dalam sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News