Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi pasar saham Indonesia menarik di tengah pandemi Covid-19. Karenanya, PT Sucorinvest Asset Management fokus memilih aset saham untuk menyokong kinerja reksadana campurannya.
Dalam Fund Award 2021 besutan KONTAN dan PT Bareksa Portal Investasi, Senin (25/10), dua reksadana campuran Sucorinvest AM menerima penghargaan dalam kategorui reksadana campuran terbaik 2021. Reksadana tersebut adalah, Sucorinvest Flexi Fund dan Sucorinvest Anak Pintar.
Berdasarkan data Infovesta Utama hingga Kamis (28/10), masing-masing kinerja reksadana tersebut tumbuh 48,7% dan 27,1% dalam setahun terakhir.
Investment Specialist Sucor Asset Management Toufan Yamin mengatakan kinerja Sucorinvest Flexi Fund dapat unggul karena menerapkan strategi pada efek saham yang menghasilkan volatilitas relatif rendah dari tolak ukur dengan potensi kinerja menarik.
Penempatan pada efek ekuitas dilakukan dengan mengombinasikan pencarian alpha dan portfolio saham yang defensif, yaitu saham high conviction yang sebagian besar memberikan dividend yield yang tinggi.
Baca Juga: Reksadana Syailendra Balanced Opportunity berkinerja unggul tersokong aset saham
Adapun efek bersifat utang ditempatkan pada obligasi/sukuk dengan durasi moderat yang sebagian besar ditempatkan ada obligasi/sukuk korporasi.
Sementara, reksadana Sucorinvest Anak Pintar memiliki misi filantropi yang memberikan kesempatan kepada Pemegang Unit Penyertaan untuk ikut mendanai program program pendidikan dan kesejahteraan bagi anak Indonesia melalui penyaluran Dana Filantropi kepada Yayasan Pansophia Nusantara.
Strategi yang diterapkan pada reksa dana SAP adalah dengan penempatan pada efek-efek yang menghasilkan volatilitas yang relatif rendah dari tolok ukur dengan potensi kinerja yang menarik.
Alokasi penempatan saham dengan metode high conviction yang defensif dan sebagian besar memberikan dividend yield yang tinggi.
Adapun efek bersifat utang ditempatkan pada obligasi/sukuk dengan durasi moderat yang sebagian besar ditempatkan ada obligasi/sukuk korporasi.
"Seluruh reksa dana kami dikelola dengan aktif sesuai dengan filosofi investasi kami yaitu mencari dan menciptakan peluang pada setiap kondisi siklus bisnis dan pasar," kata Toufan, Kamis (28/10).
Sementara, tingkat alokasi aset pada reksadana campuran di Sucorinvest AM akan disesuaikan pada arah pasar untuk jangka panjang.
Sebagai contoh, dampak pandemi telah membawa valuasi pasar saham Indonesia menjadi sangat menarik yang juga didukung kondisi fundamental sepanjang pandemi yang relatif lebih baik dibandingkan dengan regional.
Melihat kondisi saat ini dan potensi laju pemulihan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan juga didukung oleh kenaikan harga komoditas, Toufan menempatkan fokus kami pada alokasi saham.
Sementara pada alokasi obligasi Toufan cenderung defensif pada penempatan obligasi korporasi dengan durasi 1-3 tahun. Alokasi dapat berubah mengikuti perubahan siklus namun tetap mengacu pada strategi masing-masing produk.
Sampai akhir tahun Sucorinvest AM masih optimis IHSG bisa mencapai level 6700-6900. Sentimen positif datang karena melihat valuasi saham-saham LQ45 cukup murah sepanjang kuartal ketiga lalu.
Baca Juga: Suku bunga dalam tren naik di 2022, Avrist optimistis reksadana pasar uang meningkat
Hingga kini, Toufan melihat LQ45 yang berisikan saham kapitalisasi pasar yang besar (big-cap) juga mulai memulih menyusul saham small mid-cap, dari sebelumnya kontraksi di atas 10% sepanjang tahun kini hanya setengahnya.
Sentimen berasal dari optimisme pasar setelah kasus covid-19 di Indonesia hingga kini berhasil dikontrol. Selain tu, disusul dengan indikator ekonomi seperti indeks manufaktur yang mencatatkan ekspansi pada bulan September dan tingkat ekspor-impor yang masih tinggi sehingga terdapat ruang bagi inflasi untuk bertumbuh mencapai target pemerintah +/- 3%. Berbagai sektor yang berkaitan juga sedang dalam proses pemulihan dan akan maksimal jika kondisi terus membaik.
Sedangkan, dari sisi pasar obligasi mencatatkan kinerja cukup stabil meskipun diterpa berbagai sentimen eksternal yang cenderung berdampak negatif seperti pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat ini.
Pergerakan rupiah juga sangat baik dibandingkan mata uang regional Asia terbantu oleh kinerja ekspor Indonesia yang meningkat pesat seiring dengan kenaikan permintaan yang diikuti kenaikan harga komoditas.
Toufan memiliki pandangan bahwa ke depannya kebijakan moneter akan mengetat dan suku bunga perlahan akan naik sehingga ruang pasar obligasi untuk menguat cenderung terbatas.
Toufan mengatakan reksadana campuran ini membidik bagi calon investor yang ingin berinvestasi dengan potensi pertumbuhan yang optimal untuk jangka waktu menengah hingga panjang, sekaligus menginginkan fleksibilitas dalam pengelolaan portfolio dalam reksadana dengan profil risiko yang moderat, yaitu menginginkan return yang lebih tinggi yang diiringi dengan toleransi atas kenaikan risiko.
Selanjutnya: Suku bunga diramal naik pada 2022, return reksadana pasar uang bisa meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News