kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Fundamental dalam negeri kuat, rupiah bergerak datar di pekan ini


Jumat, 29 Oktober 2021 / 19:46 WIB
Fundamental dalam negeri kuat, rupiah bergerak datar di pekan ini
ILUSTRASI. Volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS) dalam sepekan terakhir terbatas.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS) dalam sepekan terakhir terbatas. Pelaku pasar cenderung menahan diri sampai hasil rapat mengenai kejelasan tapering off di pekan depan. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (29/10), rupiah menguat 0,04% ke Rp 14.163 per dolar AS. Sementara dalam sepekan rupiah melemah 0,31%. 

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan jelang akhir bulan data ekonomi tidak ada data ekonomi dalam negeri yang rilis, sehingga volatilitas rupiah cenderung terbatas. Sedangkan, Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengamati pelemahan rupiah sepekan ini disebabkan oleh naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun yang bertahan di atas 1,6%. 

Baca Juga: IHSG melonjak 4,76% sepanjang bulan Oktober, net buy asing lebih dari Rp 20 triliun

Namun, nilai tukar rupiah berhasil stabil di pekan ini karena didukung data ekonomi yang positif. Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat mendukung rupiah diminati investor asing. 

Andian mengatakan sementara ini rupiah masih berpeluang melemah tertahan di atas level Rp 14.000 per dolar AS. Namun, pelemahan tersebut tidak akan signifikan. 

Di pekan depan, Andian melihat kebijakan suku bunga dari beberapa bank sentral dunia, termasuk Federal Reserve dan Reserve Bank of Australia (RBA) dan Bank of England (BoE) serta data tenaga kerja AS akan mempengaruhi pergerakan rupiah. 

Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor menguat 0,20% ke RP 14.171 per dolar AS pada Jumat (29/10)

Sementara itu, Reny melihat pelaku pasar juga sudah mengantisipasi akan kebijakan yang The Fed ambil terkait tapering. Alhasil, gejolak di pasar tidak akan besar. 

"Kalaupun di minggu depan terjadi koreksi itu terjadi karena pelemahan teknikal saja, bukan ada berita buruk," kata Reny, Jumat (29/10). Sementara, di pekan depan inflasi dalam negeri tetap stabil. 

Reny memproyeksikan rupiah pekan depan bergerak di rentang Rp 14.130 per dolar AS-Rp 14.230 per dolar AS. Ekspektasi rentang rupiah dari Andian di Rp 13.950 per dolar AS hingga Rp 14.300 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah spot menguat 0,03% ke Rp 14.168 per dolar AS pada Jumat (29/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×