kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Wall Street Tumbang Setelah Rilis Risalah Rapat The Fed yang Lebih Hawkish


Kamis, 06 Januari 2022 / 05:28 WIB
Wall Street Tumbang Setelah Rilis Risalah Rapat The Fed yang Lebih Hawkish
ILUSTRASI. Wall Street terjun bebas pada Rabu (5/1) karena potensi kenaikan suku bunga yang lebih cepat.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street terjun bebas pada Rabu (5/1) setelah risalah rapat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.

Rabu (5/1), Menurut data awal, S&P 500 merosot 92,96 poin atau 1,94% menjadi 4.700,58 poin. Nasdaq Composite anjlok 522,54 poin atau 3,34%, menjadi 15.100,18. Dow Jones Industrial Average turun 392,54 poin atau 1,07% menjadi 36.407,11.

S&P 500 dan Nasdaq dengan cepat memperpanjang penurunan setelah risalah yang dipandang investor lebih hawkish daripada yang mereka khawatirkan. Dow Jones, yang mencapai rekor tertinggi pada hari sebelumnya, berbalik arah dan juga ditutup lebih rendah.

Baca Juga: IHSG Hari Ini (6/1) Masih Menjaga Level Support, Ini Rekomendasi Saham Analis

Risalah dari pertemuan kebijakan Fed 14-15 Desember menawarkan rincian lebih lanjut tentang pergeseran bank sentral bulan lalu menuju kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengekang inflasi. Pembuat kebijakan mengatakan bulan lalu bahwa pasar tenaga kerja AS sangat ketat.

"Ini lebih hawkish dari yang diharapkan. Pergeseran ke arah hawkish ini bisa menjadi masalah bagi pasar saham dan obligasi," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York kepada Reuters.

Sektor teknologi S&P 500 adalah pemberat terbesar pada S&P 500. Sementara sektor real estat yang sensitif terhadap suku bunga memimpin penurunan di antara berbagai sektor.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Kamis (6/1), Cermati Saham-Saham Ini

Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen. Bunga yang yang lebih tinggi dapat menekan berbagai saham, terutama untuk saham teknologi dan saham pertumbuhan lainnya.

Indeks keuangan S&P 500 juga berakhir lebih rendah, sehari setelah mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa.

Para pejabat The Fed telah setuju untuk mempercepat akhir dari program pembelian obligasi era pandemi. The Fed juga mengeluarkan perkiraan yang mengantisipasi kenaikan suku bunga total 75 bps selama tahun 2022. 

Baca Juga: Ini Rekomendasi untuk Saham-Saham Berbasis Teknologi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×