kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wall Street Tumbang Setelah Muncul Sinyal dari The Fed


Jumat, 26 Agustus 2022 / 21:59 WIB
Wall Street Tumbang Setelah Muncul Sinyal dari The Fed
ILUSTRASI. Trader Wall Street bertaruh pada kenaikan suku bunga yang besar pada bulan depan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street memperpanjang penurunan pada hari Jumat setelah komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menunjukkan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. Pernyataan Powell mendorong para pedagang untuk bertaruh pada kenaikan suku bunga yang besar pada bulan depan.

Jumat (26/8) pukul 21.55 WIB, Dow Jones Industrial Average terjun 1,21% ke 32.882. Indeks S&P 500 tergerus 1,66% ke 4.129. Sedangkan Nasdaq Composite tumbang 1,85% ke 12.404.

Powell dalam pidatonya mengatakan, ekonomi AS akan membutuhkan kebijakan moneter yang ketat untuk beberapa waktu sebelum inflasi terkendali. Hal ini berarti pertumbuhan yang lebih lambat, pasar kerja yang lebih lemah, dan tekanan untuk rumah tangga dan bisnis. Dia memperingatkan tidak ada obat yang instan untuk mengatasi inflasi tinggi.

Baca Juga: Jelang Pidato Jerome Powell, Mayoritas Bursa Asia Ditutup Naik Hari Ini (26/8)

Para trader pasar uang melihat sekitar 55% peluang kenaikan suku bunga 75 basis poin pada bulan September. Angka ini melesat dari 45% sebelum pidato Powell.

Saham-saham bank yang sensitif terhadap suku bunga tergelincir 0,2% karena imbal hasil Treasury AS dua tahun sempat mencapai level tertinggi sejak Oktober 2007 sebelum jatuh.

Baca Juga: Ini Sejumlah Penggerak IHSG Dalam Sepekan Terakhir

Saham-saham dengan pertumbuhan tinggi yang cenderung unggul saat bunga rendah, juga tergerus. Harga saham Apple Inc, Amazon.com Inc dan Alphabet Inc turun antara 0,2% dan 2,1%.

Data sebelumnya menunjukkan belanja konsumen AS hampir tidak naik pada bulan Juli. Tapi, inflasi sangat berkurang, yang dapat memberi ruang Fed untuk mengurangi kenaikan suku bunga agresifnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×