kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang Pidato Jerome Powell, Mayoritas Bursa Asia Ditutup Naik Hari Ini (26/8)


Jumat, 26 Agustus 2022 / 20:09 WIB
Jelang Pidato Jerome Powell, Mayoritas Bursa Asia Ditutup Naik Hari Ini (26/8)
ILUSTRASI. Bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan ini (26/8)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia tampak sumringah pada perdagangan akhir pekan ini. Jumat (26/8), mayoritas bursa saham di kawasan ditutup naik.

Di mana, bursa saham di Asia Timur seperti Nikkei 225 dan Hang Seng, masing-masing menguat 0,57% dan 1,01%. Sedangkan dari Asia Tenggara, Indeks Strait Times menguat 0,50%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,54% ke level 7.135,248.

Tim Riset Phillip Sekuritas mengatakan, penguatan di Bursa Asia ini terjadi jelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole. Powell diperkirakan bakal memberikan sinyal mengenai rencana kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya.

Investor sudah mengurangi ekspektasi bahwa The Fed dapat berubah pikiran memperlambat kenaikan suku bunga, meskipun inflasi tetap berada di kisaran 8,5% secara tahunan. Realisasi itu, jauh di atas target 2% yang ditetapkan oleh bank sentral AS.

Baca Juga: Melemah 0,52% Sepekan, IHSG Turut Dibayangi Kenaikan Harga BBM

Pidato Powell akan dibedah oleh investor untuk mencari indikasi bahwa perlambatan ekonomi AS yang mungkin dapat mengubah strategi yang akan dilakukan oleh The Fed selanjutnya.

Bursa berjangka memberi 60% probabilitas kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) oleh The Fed di bulan September 2022. Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga sebanyak 4 kali tahun ini.

Tekanan bagi bursa saham juga datang dari potensi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral di Eropa dan di kawasan Asia lainnya yang dapat mencederai pertumbuhan ekonomi global.

Sejumlah investor berharap The Fed berbalik arah dan mulai memangkas suku bunga di tahun 2023 akibat sinyal pelemahan ekonomi negeri Paman Sam itu.

Investor juga memantau berita yang ditulis Wall Street Journal bahwa Pemerintah AS dan China semakin dekat dalam mencapai kesepakatan yang mengizinkan regulator akuntansi AS berpergian ke Hong Kong. Hal ini guna memeriksa rekam jejak audit perusahaan-perusahaan China yang listring di bursa saham AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×