kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wall Street Tumbang Saat Data Ketenagakerjaan AS Menguat


Kamis, 29 September 2022 / 21:13 WIB
Wall Street Tumbang Saat Data Ketenagakerjaan AS Menguat
ILUSTRASI. Wall Street terjun di awal perdagangan hari ini saat investor bergerak menghindari risiko.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street terjun di awal perdagangan hari ini. Kekhawatiran penurunan ekonomi global akibat kenaikan suku bunga bank sentral yang agresif dan risiko potensi penularan dari gejolak di pasar Inggris membuat investor menghindari risiko.

Kamis (29/9) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average melorot 1,77% ke 29.157. Indeks S&P 500 merosot 1,97% ke 3.646. Sedangkan Nasdaq Composite anjlok 2,76% ke 10.748.

Saham-saham pertumbuhan megacap seperti Amazon.com Inc, Apple Inc, Microsoft Corp, Meta Platforms Inc dan Tesla Inc kehilangan antara 1,6% dan 2,7% dalam perdagangan premarket.

Ketenangan pasar yang disebabkan oleh keputusan Bank of England kemarin untuk membeli obligasi negara Inggris berumur pendek. Nilai tukar poundsterling jatuh dan harga obligasi turun. 

Baca Juga: Simak Proyeksi Rupiah untuk Jumat (30/9)

Pada perdagangan kemarin, S&P 500 mencatat kenaikan pertamanya dalam tujuh hari perdagangan. Indeks acuan ini telah kehilangan kapitalisasi pasar sekitar US$ 9,1 triliun tahun ini. 

"Pasar belum akan stabil hingga ada kejelasan kapan The Fed selesai menaikkan tingkat bunga atau ketika musim pendapatan emiten lebih baik ketimbang prediksi," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Kekayaan Dakota di Fairfield, Connecticut kepada Reuters.

Yield US Treasuries yang dianggap hampir bebas risiko jika dipegang hingga jatuh tempo, menyebabkan perbandingan dengan dividen S&P 500 kalah.

Sementara itu, komentar dari Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester menegaskan pejabat bank sentral lainnya sepanjang minggu ini. Para pejabat bank sentral AS menekankan perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk menjinakkan inflasi.

Baca Juga: IHSG Masih Rawan Koreksi di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham, Jumat (30/9)

Data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap tangguh. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun pekan lalu menjadi 193.000 meskipun suku bunga Fed meningkat tajam dan permintaan melambat.

Harga saham American Airlines turun sekitar 2,2% karena maskapai ini membatalkan hampir 2.000 penerbangan AS untuk Kamis setelah Badai Ian menghantam Pantai Teluk Florida. Harga saham perusahaan penerbangan lain seperti United Airlines Holdings, Southwest Airlines dan Delta Air Lines turun antara 1,6% dan 2,0%.

Perusahaan pelayaran AS Norwegian Cruise Line Holdings Ltd dan Carnival Corp turun 2,1% setelah mereka menunda atau membatalkan perjalanan untuk mengantisipasi badai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×