kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Bursa saham Asia kompak melemah, berikut pemicunya


Jumat, 26 November 2021 / 21:53 WIB
Bursa saham Asia kompak melemah, berikut pemicunya
ILUSTRASI. Bursa saham Asia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga 2,06% ke level 6.561,55 pada Jumat (26/11). Pergerakan IHSG pada akhir pekan ini sejalan dengan penurunan pasar saham Asia.

Bursa saham regional Asia seperti indeks Nikkei terpantau terkoreksi 2,53% ke 28.751,62, indeks Hang Seng ambles 2,67% ke 24.080,52, adapun indeks Straits Times menyusut 1,72% ke 3.166,27.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengungkapkan, melemahnya bursa saham regional pada perdagangan Jumat (26/11) lebih dipengaruhi oleh kabar mengenai kemungkinan percepatan tapering oleh The Fed setelah angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dalam 2 bulan terakhir.

“Sentimen lain yang mungkin menambah keyakinan investor untuk melakukan langkah antisipasi yaitu kekhawatiran terhadap varian baru virus corona B.1.1.529 yang disinyalir bermutasi lebih cepat dari varian Delta,” paparnya pada Kontan, Jumat (26/11).

Baca Juga: IHSG merosot 2,36% sepekan ke 6.561 hingga Jumat (26/11)

Hal senada disampaikan oleh Analis Indo Premier Sekuritas, Mino. Ia berpendapat terjadinya koreksi bursa saham regional lebih karena sentimen global yaitu terkait melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa dan adanya varian baru virus Covid-19.

Sementara dari dalam negeri, Mino menambahkan sentimen terkait putusan UU Cipta Kerja tak berdampak banyak untuk pergerakan IHSG. “Berpengaruh, tapi tidak terlalu besar karena ada ruang untuk memperbaikinya dengan tenggat waktu dua tahun,” tambah Mino.

Ivan juga menilai, sentimen terkait putusan UU Cipta Kerja tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap koreksi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×