kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.490.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.565   20,00   0,13%
  • IDX 7.560   39,05   0,52%
  • KOMPAS100 1.173   4,74   0,41%
  • LQ45 938   4,49   0,48%
  • ISSI 228   1,12   0,49%
  • IDX30 481   1,52   0,32%
  • IDXHIDIV20 577   -0,47   -0,08%
  • IDX80 134   0,48   0,36%
  • IDXV30 141   -0,93   -0,66%
  • IDXQ30 160   -0,35   -0,22%

Wall Street Tumbang Hari Ini (3/10) Saat Yield US Treasury Tertinggi Dalam 16 Tahun


Selasa, 03 Oktober 2023 / 21:51 WIB
Wall Street Tumbang Hari Ini (3/10) Saat Yield US Treasury Tertinggi Dalam 16 Tahun
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street tumbang pada awal perdagangan hari ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street tumbang pada awal perdagangan hari ini. Prospek perpanjangan kebijakan moneter ketat yang mendorong imbal hasil Treasury ke level tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Sementara investor menunggu data ketenagakerjaan penting untuk mengukur prospek suku bunga Amerika Serikat (AS).

Selasa (3/10) pukul 21.40 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,98% ke 33.106. Indeks S&P 500 melorot 1,18% ke 4.237. Sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,42% ke 13.120.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan 30 tahun mencapai level tertinggi sejak 2007 atau dalam 16 tahun terakhir. Kenaikan yield surat utang negara AS menekan saham-saham perusahaan besar seperti Apple, Tesla, Alphabet, dan Microsoft turun antara 0,8% dan 2,5% sehingga Nasdaq tumbang.

Setelah paruh pertama tahun ini yang luar biasa didorong oleh hype Kecerdasan Buatan (AI), beberapa investor percaya saham-saham megacap bisa kehilangan momentum karena imbal hasil terus meningkat.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.940 Hari Ini (3/10), BBNI, BBCA, FILM Paling Banyak Net Buy Asing

“Kami berada di tengah-tengah pergerakan bersejarah dalam (yield) Treasury 10-tahun, kurva imbal hasil telah terbalik,” kata David Russell, global head of market strategy TradeStation kepada Reuters.

Taruhan para pedagang untuk setidaknya kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November mendekati 26%. Ada peluang sebesar 45% untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Harga minyak melanjutkan penurunannya di awal perdagangan setelah jatuh ke level terendah tiga minggu pada hari Senin karena penguatan dolar, kenaikan imbal hasil obligasi, dan sinyal pasokan yang beragam.

Consumer discretionary memimpin penurunan di sektor-sektor utama S&P 500, turun 2,2%. Sementara sektor utilitas turun 1,8%.

Sektor industri tergelincir 0,2% dengan saham Boeing membantu membatasi penurunan sektor ini. Harga saham Boeing naik 1,8% setelah Reuters melaporkan United Airlines akan mengumumkan pesanan 50 pesawat Boeing 787 Dreamliner.

Baca Juga: Prediksi IHSG Beserta Rekomendasi Saham Untuk Esok (4/10)

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan 9,61 juta lowongan pekerjaan pada bulan Agustus, lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 8,8 juta.

Fokus investor kini akan beralih ke angka Ketenagakerjaan Nasional ADP dan laporan non-farms payrolls yang lebih komprehensif untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai keadaan pasar tenaga kerja AS. Pejabat Fed menegaskan kembali perlunya mempertahankan tingkat suku bunga yang ketat untuk beberapa waktu dengan indikasi kemungkinan kenaikan lagi tahun ini.

Bergabung dengan beberapa pejabat Fed, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan dengan melambatnya perekonomian dan turunnya inflasi, tidak ada urgensi bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga kebijakannya lagi, tetapi kemungkinan akan memakan waktu lama sebelum mengambil tindakan untuk menurunkan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×