Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup anjlok pada akhir perdagangan Kamis (12/3) menyusul langkah pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang memunculkan kekhawatiran investor dan mengguncang pasar dunia.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 2.352,60 poin atau 9,99% ke 21.200,62, S&P 500 turun 260,74 poin atau 9,51% ke 2.480,64 dan Nasdaq Composite turun 750,25 poin atau 9,43% ke 7.201,80.
Seluruh sektor utama S&P 500 ditutup melemah tajam.
Baca Juga: Tenggelam 8%, Dow Jones berada di jalur hari terburuknya sejak 1987
Volume transaksi di bursa AS mencapai 18,5 miliar saham, dengan rata-rata 12,49 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Larangan perjalanan Presiden Donald Trump di Eropa yang diumumkan Rabu malam waktu setempat membuat ketika indeks utama Wall Street terpelanting, dengan S&P 500 dan Nasdaq mengkonfirmasi pasar bearish pertama mereka sejak krisis keuangan.
Saham bluechip Dow Jones mengalami kerugian harian terburuk sejak black monday.
Benchmark S&P 500 dan Nasdaq telah kehilangan lebih dari seperempat dari nilainya sejak mencapai rekor penutupan tertinggi hanya 16 sesi yang lalu, ketika negara-negara di seluruh dunia bergulat dengan bagaimana cara mengatasi virus corona yang bergerak cepat dan dampak ekonominya.
Pasar bearish dikonfirmasi ketika indeks melorot 20% atau lebih di bawah penutupan tinggi terbaru.
"Tindakan negatif lanjutan di pasar memberi tahu kami apa yang dilakukan sejauh ini belum cukup," kata Joseph Sroka, kepala investasi NovaPoint Atlanta seperti dikutip Reuters.
"Orang tidak bisa menunjukkan hasil nyata yang akan memulihkan kehidupan normal sehari-hari, jadi ketidakpastian tetap ada."
Sroka menambahkan, organisasi-organisasi terkemuka, lembaga pendidikan dan bahkan liga olahraga membatalkan acara dengan hati-hati.
"Lembaga-lembaga terkemuka di seluruh dunia sedang mengatur nada. Kita berhati-hati karena mereka meminta kita untuk berhati-hati," katanya.
Pembatasan perjalanan Trump, membatasi penerbangan dari Eropa ke Amerika Serikat, membuat saham Eropa mendekati level terendah dalam empat tahun terakhir dan saham maskapai penerbangan yang sudah terpukul oleh penyebaran Covid-19 menjadi semakin terpelanting.
Di Wall Street, saham maskapai anjlok 19,6%.
Saham Boieng Co turun 18,1% karena JP Morgan meninggalkan dukungan jangka panjangnya untuk saham perusahaan, membuat produsen pesawat itu berada di jalur pekan terburuk yang pernah ada.
Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk kedua kalinya pada bulan ini pada pertemuan pekan depan.
Imbal hasil treasury jatuh karena antisipasi tumbuh untuk pelonggaran agresif di Fed.
Federal Reserve New York mengumumkan mereka akan menggelontorkan US$ 1,5 triliun dalam operasi repo baru pekan ini.
Baca Juga: Dibuka langsung longsor 7%, bursa Wall Street dihentikan sementara
"Setiap tindakan pemerintah yang memiliki dolar terikat padanya yang dapat ditindaklanjuti untuk sistem perbankan akan dipandang positif," kata Sroka.
"Tapi yang dicari pasar adalah bukti nyata bahwa pemerintah berusaha mencegah resesi."
Larangan perjalanan Trump juga memukul harga minyak, membuat minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan depan turun 8,6%. Padahal sebelumnya harga minyak sudah tertekan setelah Arab Saudi dan Rusia berjanji untuk meningkatkan produksi dan membanjiri pasar dengan pasokan meski permintaan turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News