kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street tertekan tanda-tanda inflasi AS


Senin, 17 Mei 2021 / 21:28 WIB
Wall Street tertekan tanda-tanda inflasi AS
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street tergelincir pada hari Senin setelah pemulihan tajam akhir pekan lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street tergelincir pada hari Senin setelah pemulihan tajam akhir pekan lalu. Tanda-tanda tekanan inflasi yang meningkat dalam ekonomi membuat investor khawatir akan pengetatan kebijakan moneter.

Senin (17/5) pukul 21.21 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,21% ke 34.309. Indeks S&P 500 turun 0,50% ke 4.153. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,58% ke 13.352.

"Pembicaraan seputar inflasi benar-benar menjadi fokus pasar dan semua orang mencoba untuk mendapatkan gambaran tentang apakah Federal Reserve benar dalam mengatakan ini semua hanya sementara, atau ini sesuatu yang perlu mereka anggap lebih serius," kata Greg Swenson, founding partner Brigg Macadam.

Dia menambahkan, rotasi dari saham-saham teknologi akan berlanjut. Selain karena kinerja saham teknologi sudah tinggi di tahun lalu, investor akan diuntungkan saham siklikal seperti perbankan dan energi di tengah kenaikan inflasi.

Baca Juga: Pelemahan rupiah turut dipicu oleh peningkatan kasus Covid di Asia

Indeks nilai Russell 1000, yang mencakup saham energi dan bank, terus berkinerja lebih baik pada hari Senin. Indeks ini naik 17,3% sejak awal tahun, lebih tinggi jika dibandingkan dengan indeks yang sarat teknologi sekitar 4%.

Kinerja emiten yang dirilis pekan ini akan menjadi petunjuk apakah kenaikan harga berdampak pada permintaan konsumen. Investor juga akan mencermati apakah pengecer dapat mempertahankan momentum pendapatan yang kuat.

Walmart Inc, jaringan perbaikan rumah Home Depot Inc dan operator department store Macy's akan melaporkan kinerja pada hari Selasa.

Baca Juga: Reksadana saham catat kinerja paling apik dalam sepekan kemarin, ini pendorongnya

Dengan musim pendapatan mendekati akhir, keseluruhan laba untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan naik 50,6% dari tahun lalu. Data Refinitiv IBES ini menunjukkan laju pertumbuhan terkuat dalam 11 tahun.

Saham ViacomCBS naik 3,5% setelah laporan bahwa perusahaan investasi miliarder George Soros membeli saham yang dijual karena kehancuran Archegos Capital Management.

Saham terkait Cryptocurrency seperti Marathon Digital, Riot Blockchain dan Coinbase turun antara 6% dan 9% karena harga bitcoin yang tidak stabil setelah bos Tesla Elon Musk mencuit tentang kepemilikan Tesla pada bitcoin.

Baca Juga: IHSG masih berpotensi melemah pada Selasa (18/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×