CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Wall Street tertekan penurunan saham Apple dan Tesla


Rabu, 03 Maret 2021 / 05:34 WIB
Wall Street tertekan penurunan saham Apple dan Tesla
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street turun pada perdagangan Selasa (2/3).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah karena penurunan saham Apple dan Tesla. Harga saham Apple merosot sekitar 2% dan Tesla turun lebih dari 4%. Kedua saham berkontribusi paling besar pada penurunan S&P 500 pada Selasa (2/3).

Pada perdagangan yang berakhir pagi tadi, Dow Jones Industrial Average turun 0,46% menjadi 31.391,52 poin. Indeks S&P 500 turun 0,81% menjadi 3.870,29. Sedangkan Nasdaq Composite turun 1,69% menjadi 13.358,79.

Indeks Russell 2000 yang merupakan indeks saham kapitalisasi pasar kecil 1,9%. Penurunan ini memangkas kenaikan pada tahun 2021 menjadi sekitar 13%, dibandingkan dengan kenaikan S&P 500 sebesar 3% pada periode yang sama.

Saham-saham teknologi merosot dengan adanya rotasi oleh investor keluar dari sektor tersebut ke saham lain yang diperkirakan memiliki kinerja yang mulai pulih seiring meningkatnya aktivitas ekonomi pascapandemi. Indeks sektor bahan dan kebutuhan pokok konsumen S&P 500 naik. Saham material naik karena investor menunggu Kongres AS untuk menyetujui paket stimulus lain.

Baca Juga: Dari 8 emiten yang akan rights issue, analis: Tiga saham ini yang menarik dieksekusi

Imbal hasil obligasi acuan US Treasury dengan tenor 10-tahun stabil setelah mencapai level tertinggi satu tahun pada pekan lalu. "Sebagian karena teknologi meningkat pesat tahun lalu, dan jika suku bunga naik maka nilai arus kas masa depan mereka berkurang," kata Tom Hainlin, ahli strategi investasi global di U.S. Bank Wealth Management kepada Reuters.

S&P 500 mencetak kenaikan tertinggi sejak Juni 2020 karena pasar saham menyambut persetujuan vaksin COVID-19 ketiga di Amerika Serikat dan lampu hijau Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun.

Senat AS akan mulai membahas RUU bantuan Presiden Joe Biden minggu ini. Demokrat berniat untuk mengesahkan undang-undang tersebut melalui manuver yang dikenal sebagai rekonsiliasi. 

Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham-saham dengan kenaikan fantastis di masa pandemi

Indeks sektor teknologi S&P 500 turun 1,6%, memperpanjang penurunan dari akhir Februari setelah aksi jual di pasar obligasi AS memicu kekhawatiran atas saham-saham bernilai tinggi. Indeks barang konsumsi turun 1,3%, dengan penurunan saham Amazon 1,6%.

Saham penyedia kredit perumahan Rocket Companies, melonjak 71%. Saham yang memiliki posisi short besar ini naik dalam tiga hari berturut-turut setelah menarik minat WallStreetBets yang populer di Reddit.

Baca Juga: Analis: Pembebasan pajak dividen bisa mencegah capital outflow

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×