Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street tergelincir pada Kamis (25/6) setelah hari terburuk Wall Street dalam dua pekan, karena investor terkejut dengan kenaikan jumlah kasus baru virus corona yang mengkhawatirkan dan kenaikan jumlah angka klaim pengangguran mingguan.
Mengutip Reuters, Kamis (25/6), data menunjukkan sekitar 1,48 juta orang Amerika mendaftar untuk mendapat tunjangan pengangguran dalam sepekan terakhir. Angka tersebut hanya sedikit di bawah minggu sebelumnya yang sebanyak 1,5 juta orang karena permintaan yang lemah memaksa pengusaha AS untuk melakukan PHK bahkan ketika bisnis dibuka kembali.
Baca Juga: Wall Street anjlok lebih dari 2%, prediksi IMF & lonjakan kasus memupuskan keyakinan
Pada pukul 9:51 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 190,82 poin, atau 0,75%, ke level 25.255,12, S&P 500 turun 23,10 poin, atau 0,76%, ke 3.027,23 dan Nasdaq Composite turun 88,08 poin, atau 0,89%, ke level 9.821,09.
Saham Walt Disney Co tergelincir 2% setelah menunda pembukaan kembali taman hiburan karena krisis kesehatan. Sebuah laporan juga mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menunda rilis Mulan pada 27 Juli.
"Pasar menilai dengan sempurna selama hampir tiga bulan bahwa pembukaan kembali (bisnis) akan memulai ekonomi dari posisi terendah," kata Michael Hans, kepala investasi di Clarfeld Citizens Private Wealth di Wilayah Kota New York seperti dikutip Reuters.
Tetapi, kata Hans, perjalanan pandemi tetap tidak pasti, "Sampai kita memiliki sedikit lebih banyak kejelasan, wajar saja jika pasar mengambil jeda di sini."
Kenaikan kasus virus corona di seluruh Amerika Serikat telah menghidupkan kembali kekhawatiran akan lockdown lain untuk menahan pandemi dan mengancam akan menghentikan reli Wall Street yang didukung oleh rangsangan stimulus global sejak akhir Maret.
Setelah mencapai 5% dari rekor tertinggi di awal Juni, benchmark S&P 500 telah kehilangan hampir 6% dalam dua minggu terakhir dan analis memperingatkan penurunan lebih lanjut di tengah memburuknya perkiraan ekonomi.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Melemah Karena Lonjakan Kasus Virus Corona
IMF pada hari Rabu memperingatkan penurunan hampir 5% dalam output ekonomi global pada tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News