Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tumbang lebih dari 2% dalam satu hari perdagangan setelah kompak menguat di hari sebelumnya. Tiga indeks utama Wall Street mencapai persentase penurunan terbesar dalam hampir dua pekan terakhir.
Pada Rabu (24/6), Dow Jones Industrial Average merosot 2,72% ke 25.445,94. Indeks S&P 500 melorot 2,59% ke 3.050,33. Nasdaq Composite melemah 2,19% ke 9,909,17 dan mengakhiri reli delapan hari berturut-turut setelah menyentuh level tertinggi.
Amerika Serikat (AS) melaporkan kenaikan terbesar kedua infeksi baru sejak krisis corona dimulai. Lonjakan kasus terjadi di negara-negara bagian yang membuka pembatasan lebih awal. Gubernur New York, New Jersey, dan Connecticut mengumumkan kewajiban karantina 14 hari bagi pendatang dari negara-negara bagian dengan tingkat infeksi tinggi.
"Hari ini akhirnya pasar akhirnya melihat bahwa kenaikan kasus Covid-19 bisa berarti pemulihan ekonomi yang lebih lambat," kata Art Hogan, chief market strategist National Securities kepada Reuters.
Baca Juga: IHSG melesat berkat PMK dan putusan Duniatex, beberapa saham bank ini layak dipantau
Pandemi corona menyebabkan kerusakan aktivitas ekonomi yang lebih luas dan lebih dalam daripada prediksi. IMF kini memperkirakan ekonomi global akan berkontraksi 4,9%, lebih dalam daripada prediksi penurunan 3% pada April lalu.
IMF juga memperkirakan hantaman ekonomi akan sangat keras bagi negara maju dengan prediksi ekonomi AS merosot 8%, lebih dari 200 bps lebih dalam daripada prediksi April lalu.
Sebelum aksi jual yang terjadi kemarin, tiga indeks utama Wall Street terus melaju dengan tenaga data ekonomi AS yang membaik, pelonggaran lockdown, dan stimulus jumbo.
Baca Juga: IHSG diprediksi lanjut menguat pada Kamis (25/6), sektor keuangan masih jadi penopang
"Pasar saham tampaknya yakin bahwa kita akan berada pada kondisi yang lebih baik dalam empat hingga enam bulan dari sekarang. Dengan lonjakan kasus, mereka mulai mengurangi keyakinan," kata Shawn Cruz, senior manager for trader strategy TD Ameritrade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News