Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS menanjak. Kondisi itu bahkan kembali mengantarkan indeks Standard & Poor's 500 ke level tertinggi sejak Oktober 2007 lalu.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,1% menjadi 1.520,33. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 13.982,91. Dalam setiap empat saham yang naik, terdapat tiga saham yang turun. Sementara, di sepanjang transaksi semalam, terdapat 6 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut lebih rendah 2,9% dibanding volume transaksi rata-rata tiga bulanan.
Saham-saham yang turut mempengaruhi bursa AS salah satunya adalah General Electric Co yang naik 3,6% setelah perusahaan menyetujui menjual sisa sahamnya di NBC Universal kepada Comcast Corp senilai US$ 16,7 miliar. Sementara, Comcast melompat 3%. Sedangkan saham McDonald's Corp terpangkas 1,2% setelah Obama mengumumkan rencananya untuk menaikkan upah minimum.
Sektor ritel yang terhimpun dalam indeks S&P 500 mencatat kenaikan setelah data pemerintah menunjukkan adanya kenaikan penjualan pada Januari untuk bulan ketiga.
Apa saja faktor yang mempengaruhi bursa AS? Selain data ekonomi ritel yang positif, investor juga memandang positif pidato kenegaraan Presiden Barack Obama pada pertemuan Uni Eropa.
"Kita tidak mendengar kabar apa pun yang mengejutkan dari pidato Obama yang akan menarik antusiasme investor dari pasar saham," jelas Mark Luschini, chief investment strategist Janney Montgomery Scott LLC.
Catatan saja, indeks S&P 500 sudah reli sebesar 6,6% di 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News