Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks S&P 500 dan Nasdaq naik pada hari Senin (26/6), dengan saham pembuat chip dan energi memimpin rebound. Pasar mengabaikan risiko geopolitik dan mencerna prospek kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Melansir Reuters, pukul 10:27 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 19,60 poin atau 0,06% ke 33.707,83, S&P 500 naik 6,90 poin atau 0,16% ke 4.355,23, dan Nasdaq Composite naik 51,68 poin atau 0,38 % pada 13.544,20.
Setelah mengawali perdagang yang lemah, pasar saham mengambil beberapa momentum. Dengan saham energi melonjak 1,3% karena harga minyak stabil setelah batalnya pemberontakan tentara bayaran Rusia.
Sektor teknologi dan real estat adalah pemenang teratas lainnya di antara 11 sektor utama S&P 500.
Reli baru-baru ini di pasar saham AS tergagap pada minggu lalu dan Nasdaq yang padat saham teknologi mengakhiri kemenangan beruntun delapan minggunya pada hari Jumat.
Ini setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga untuk ke depan.
"Cara investor membeli atau menjual sekarang akan relatif terhadap asumsi bahwa mereka akan mendapatkan kenaikan suku bunga pada akhir bulan depan," kata Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif Charles Schwab.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Beragam Senin (26/6), Masih Dibayangi Kekhawatiran Suku Bunga
"Semua data yang kami dapatkan antara sekarang dan nanti, terutama data pasar tenaga kerja dan inflasi, data akan berdampak pada (ekspektasi suku bunga) itu."
Pelaku pasar sedang menunggu sejumlah data ekonomi termasuk pengukur inflasi utama, barang tahan lama dan indeks sentimen konsumen Universitas Michigan. Serta pidato Powell akhir pekan ini untuk petunjuk tentang berapa lama lagi The Fed akan menaikkan suku bunga.
Sebagian besar pembuat kebijakan melihat setidaknya dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi pada akhir tahun ini.
Meskipun para pedagang mengharapkan satu kenaikan lagi pada bulan Juli dan melihat bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil hingga akhir tahun 2023, menurut alat Fedwatch CMEGroup.
Di antara saham-saham tunggal, Pfizer Inc merosot 5% setelah pembuat obat tersebut mengatakan menghentikan pengembangan obat eksperimental obesitas dan diabetes karena peningkatan enzim hati pada pasien dalam studi klinis.
Saham Alphabet Inc turun 1% setelah UBS menurunkan peringkat saham menjadi "netral". Sementara Tesla Inc tergelincir 0,8% setelah Goldman Sachs memangkas peringkat pembuat mobil listrik menjadi "netral".
Baca Juga: Saham di Negara Berkembang Diramal Ambil Alih Pasar Global dalam Satu Dekade ke Depan
Saham Lucid Group melonjak 13,7% setelah menandatangani perjanjian dengan Aston Martin dari Inggris yang akan memberi produsen kendaraan listrik itu 3,7% saham di perusahaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News