kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq kompak menguat, Dow Jones turun tipis


Kamis, 25 November 2021 / 05:45 WIB
Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq kompak menguat, Dow Jones turun tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street berakhir menguat pada sesi kali ini, terangkat oleh keuntungan di saham Nvidia dan saham teknologi lainnya. Namun, koreksi pada saham Gap dan Nordstrom menyusul laporan kuartalan yang lemah membatasi penguatan.

Rabu (24/11), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tipis 0,03% ke 35.804,38, indeks S&P 500 menguat 0,23% menjadi 4.701,46 dan indeks Nasdaq Composite naik 0,44% ke 15.845,23.

Pada sesi kali ini, saham Nordstrom anjlok 29% dan Gap ambles 24%, setelah kedua pengecer melaporkan hasil kuartalan yang lemah dan memperingatkan masalah rantai pasokan menjelang musim belanja liburan Amerika Serikat (AS) yang penting.

Sementara itu, saham Nvidia menguat 2,9% karena bangkit kembali dari aksi jual di saham Big Tech awal pekan ini. Saham pembuat chip grafis sekarang sudah melonjak sekitar 150% di sepanjang tahun 2021 ini.

Baca Juga: Wall Street melemah jelang pekan Thanksgiving

Indeks S&P 500 menghabiskan sebagian besar sesi datar sebelum akhirnya menguat tepat sebelum penutupan.

Indeks sektor diskresioner konsumen S&P 500 naik 0,2% setelah data menunjukkan belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Oktober.

Sedangkan sektor real estat memimpin di antara 11 indeks pada sektor S&P 500 dengan kenaikan 1,3% untuk sebagian besar sesi.

Apa yang disebut indeks harga PCE inti, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, juga dipercepat pada bulan Oktober.

Sementara itu, berdasarkan risalah pertemuan kebijakan The Fed terbaru disebutkan, The Fed terbuka untuk mempercepat penghapusan program pembelian obligasi dan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga jika inflasi tinggi terjadi.

Data lain menunjukkan, klaim pengangguran mingguan turun dan PDB kuartal ketiga direvisi lebih tinggi. Di sisi lain, survei University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen membaik pada November.

Infeksi virus corona memecahkan rekor di beberapa bagian kawasan Eropa pada hari Rabu. Sejumlah investor pun mulai khawatir benua itu kembali menjadi pusat pandemi yang telah mendorong pembatasan baru pada pergerakan.

Sejauh minggu ini, Nasdaq turun sekitar 1,3%, dengan investor khawatir bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat merusak penilaian saham teknologi dan pertumbuhan lainnya.

Baca Juga: Begini arah gerak IHSG setelah menyentuh rekor tertinggi

"Ekuitas berada di bawah tekanan dari kombinasi kenaikan suku bunga, berita yang lebih berhati-hati di sisi pendapatan, dan juga dari perkembangan COVID di Eropa," kata Greg Bassuk, Kepala Eksekutif AXS Investments di Port Chester, New York.

Pasar saham AS akan ditutup pada hari Kamis (25/11) untuk liburan Thanksgiving, dan sesi akan dipersingkat pada hari Jumat.

Dalam sesi ini pun, saham Tesla Inc naik 0,6%. Dalam beberapa penjualan saham terbarunya baru-baru ini, CEO Elon Musk menjual 934.091 saham pembuat kendaraan listrik senilai US$ 1,05 miliar setelah menggunakan opsi untuk membeli 2,15 juta saham.

Sementara itu, saham pembuat PC, HP Inc dan Dell Technologies, masing-masing melonjak 10% dan 4,8%, setelah mencatat kenaikan laba kuartalan lebih dari empat kali lipat di tengah meningkatnya permintaan untuk komputer pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×