Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street melaju usai Nasdaq dan S&P 500 yang kembali ditutup menguat. Kedua indeks utama tersebut ditopang oleh lonjakan saham teknologi karena investor bersemangat menunggu hasil kinerja dari Nvidia di pekan ini. Di saat yang sama saham Walmart naik setelah emiten pengecer itu menaikkan perkiraan tahunannya.
Di sisi lain, indeks Dow kembali ditutup melemah.
Selasa (19/11), Dow Jones Industrial Average ditutup turun 120,66 poin atau 0,28% menjadi 43.268,94, indeks S&P 500 menguat 23,36 poin atau 0,40% ke 5.916,98 dan indeks Nasdaq Composite naik 195,66 poin atau 1,04% ke 18.987,47.
Pada sesi ini, ketiga indeks utama mengawali hari dengan koreksi, dengan indeks acuan turun hingga sekitar 0,6% setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas serangan nuklir sebagai respons terhadap berbagai serangan konvensional sebelumnya pada hari itu, dan Moskow mengatakan Ukraina telah menyerang jauh di dalam Rusia dengan rudal jarak jauh buatan AS.
Namun, pasar saham memangkas kerugian karena Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow akan melakukan segala yang mungkin untuk mencegah perang nuklir.
Baca Juga: Wall Street Tumbang pada Selasa (19/11) Karena Ketegangan Rusia-Ukraina Meningkat
Di sisi lain, pembuat chip, Nvidia, yang akan melaporkan hasil kuartalan setelah bel pada hari Rabu (20/11), melonjak 4,9% ke US$ 147,01 per saham dan menjadi menyokong terbesar untuk pergerakan ketiga indeks utama.
Alhasil, sektor teknologi melonjak 1,2% dan memimpin kenaikan di antara sektor pada indeks S&P 500.
Para ahli strategi mengatakan ekspektasi tinggi untuk Nvidia, yang telah mendorong reli saham terkait kecerdasan buatan.
Saham megacap lainnya juga naik, termasuk Amazon.com.
"Hal terpenting hari ini adalah kehati-hatian terhadap apa yang terjadi di Ukraina. Sebagian besar investor bersembunyi di beberapa nama perusahaan berkapitalisasi besar, yang sedikit mengejutkan menjelang laba Nvidia, tetapi mereka sangat likuid," kata Timothy Chubb, kepala investasi di Girard, Divisi Univest Wealth.
Sementara itu, saham Walmart juga naik 3% ke US$ 86,60 dan mencapai rekor penutupan tertinggi setelah emiten pengecer tersebut menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya untuk ketiga kalinya berturut-turut.
"Walmart hadir dan memberikan arahan yang optimistis," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.
"Salah satu komponen yang penting bagi pasar adalah pernyataan bahwa semakin banyak pelanggan mereka yang masuk dan membeli barang-barang dalam kategori margin yang lebih tinggi, yang merupakan sesuatu yang telah diperhatikan."
Selanjutnya, saham Super Micro Computer melonjak 31,2% setelah pembuat server kecerdasan buatan itu menunjuk BDO USA sebagai auditornya dan mengatakan telah menyerahkan rencana ke Nasdaq untuk menghindari delisting.
Baca Juga: Simak Posisi Saham-Saham Big Cap Berikut Sebelum Buka Pasar Hari Ini, Rabu (20/11)
Saham Netflix pun naik 2,9% menjadi US$ 871,32, mencapai rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut, setelah perusahaan media streaming itu mengatakan 108 juta orang menonton pertandingan tinju antara Jake Paul dan Mike Tyson.
Menambah optimisme, ahli strategi Goldman Sachs memperkirakan S&P 500 akan mencapai level 6.500 pada akhir tahun 2025.
Investor sedang mencerna pilihan untuk pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah memilih dokter selebriti Mehmet Oz untuk menjabat sebagai administrator untuk Pusat Layanan Medicare dan Medicaid. Ia juga mengatakan akan mencalonkan CEO Wall Street Howard Lutnick untuk menjabat sebagai menteri perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News