Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street rontok di akhir pekan ini, Jumat (20/10), karena investor khawatir akan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan meluasnya konflik Israel-Hamas.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing anjlok lebih dari 1%. Sebanyak 11 sektor dalam indeks S&P 500 memerah, dengan saham sektor teknologi dan keuangan menjadi salah satu sektor yang mengalami penurunan terbesar.
Jumat (20/10), indeks Dow Jones Industrial Average turun 286,89 poin atau 0,86%, menjadi 33.127,28. Indeks S&P 500 anjlok 53,84 poin atau 1,26% menjadi 4.224,16.
Lalu, indeks Nasdaq Composite jatuh 202,37 poin atau 1,53% menjadi 12.983,81.
Selama pekan ini, Dow turun 1,6%, S&P 500 rontok 2,4% dan Nasdaq longsor 3,2%.
Baca Juga: Wall Street Memerah karena Kenaikan Yield Treasury dan kekhawatiran Timur Tengah
Seperti dikutip Reuters, Israel meratakan distrik Gaza utara ketika konfliknya dengan Hamas meningkat. Pecahnya kekerasan terbaru dimulai pada 7 Oktober dengan serangan yang dilakukan oleh militan Hamas.
“Secara geopolitik, menjelang akhir pekan, investor akan berhati-hati dan mengambil dana,” kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah perusahaan penasihat investasi di Toledo, Ohio seperti dilansir Reuters.
Indeks keuangan S&P 500 turun 1,6% sedangkan indeks perbankan regional KBW drop 3,5%. Saham Regions Financial turun 12,4% setelah labanya meleset dari perkiraan rata-rata analis.
“Seluruh sektor berada dalam ketidakpastian, dengan suku bunga yang lebih tinggi. Kita mungkin tidak akan mengalami soft landing dan itu akan merugikan,” kata Lancz.
Baca Juga: Gereja Ortodoks di Gaza Terkena Serangan Udara Israel, 16 Orang Tewas
Patokan imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun pada hari Jumat, sehari setelah melampaui 5% untuk pertama kalinya sejak Juli 2007 setelah komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Powell mengatakan kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan pasar tenaga kerja yang ketat memerlukan kondisi pinjaman yang lebih ketat untuk mengendalikan inflasi.
Musim laporan laba kuartal ketiga AS sedang berlangsung, dengan 86 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laporan keuangannya. Kinerja beberapa bank menengah telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dorongan kepada pemberi pinjaman dari kenaikan suku bunga The Fed semakin berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News