Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sentimen dari hubungan dengan China yang panas pun bisa menjadi batu sandungan bagian bursa saham AS, China dilaporkan telah meminta perusahaan milik negara untuk menghentikan pembelian produk pertanian asal Negeri Paman Sam. Ini dilakukan setelah Washington mengatakan akan menghilangkan perlakuan khusus bagi Hong Kong untuk menghukum Beijing.
"Ketegangan antara As dan China serta protes AS mulai membuat investor sedikit gugup," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist Spartan Capital Securities di New York.
Meningkatnya ketegangan China-AS menimbulkan ancaman besar bagi rebound pasar saham sejak akhir Maret yang didukung oleh ekspektasi pemulihan dari penurunan yang disebabkan oleh virus corona.
Baca Juga: Benarkah Trump berniat membentuk kelompok G11 untuk mengisolasi China?
Saham AS telah rebound pada akhir sesi di akhir pekan lalu. Dengan S&P 500 mencatat kenaikan persentase dua bulan terbesar sejak 2009, setelah langkah-langkah yang dilakukan Presiden Donald Trump terhadap China ternyata tidak termasuk gangguan dari kesepakatan perdagangan seperti yang ditakuti banyak orang.
Saham Healthcare turun 1,2%, membebani sebagian besar pada indeks benchmark. Pfizer Inc turun 7,6% setelah produsen obat itu mengatakan percobaan tahap akhir dari obat kanker payudara Ibrance tidak mungkin memenuhi tujuan utama penelitian.
Gilead Sciences Inc turun 3,8% setelah obat antivirus remdesivir memiliki hasil yang beragam dalam penelitian tahap akhir dari orang-orang dengan Covid-19 sedang, karena pasien yang diberikan kursus lima hari pengobatan menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik, sementara mereka yang diberikan untuk 10- hari tidak.
Coty Inc melonjak 19,8% setelah perusahaan kosmetik menunjuk Chairman Peter Harf sebagai chief executive officer baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News