Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat, didorong oleh kenaikan saham Tesla dan saham-saham pertumbuhan megacap. Tetap volume perdagangan di bursa saham Amerika Serikat (AS) tipis jelang libur 4 Juli dan rilis data nonfarm payrolls bulan Juni pada hari Jumat (5/7).
Selasa (2/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 162,33 poin atau 0,41%, menjadi 39.331,85, indeks S&P 500 menguat 33,92 poin atau 0,62% ke 5.509,01 dan indeks Nasdaq Composite naik 149,46 poin atau 0,84% ke 18.028,76.
Berdasarkan survei pembukaan lapangan kerja dan pergantian tenaga kerja di AS, atau JOLTS, terlihat lowongan pekerjaan meningkat pada bulan Mei setelah mencatat penurunan yang sangat besar dalam dua bulan sebelumnya. Namun, PHK meningkat di tengah melambatnya aktivitas ekonomi.
Data ini merupakan yang pertama dari rangkaian laporan ketenagakerjaan AS minggu ini, khususnya rilis nonfarm payrolls bulan Juni yang akan dirilis pada hari Jumat. Data itu akan sangat penting dalam menilai apakah pasar tenaga kerja AS tetap tangguh terhadap latar belakang tingkat suku bunga yang tinggi selama beberapa dekade.
Pada sesi kali ini, saham Tesla melonjak ke level tertinggi sejak awal Januari 2024, setelah pembuat kendaraan listrik tersebut melaporkan penurunan pengiriman kendaraan sebesar 5% yang lebih kecil dari perkiraan pada kuartal kedua.
Baca Juga: Saham Tesla dan Megacap Mengangkat S&P 500 & Nasdaq, Powell Jadi Sorotan
Saham-saham megacap seperti Apple juga naik 1,6%. Saham Amazon.com dan Alphabet juga menguat, dengan imbal hasil Treasury AS merosot secara keseluruhan.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada panel bahwa data ekonomi baru-baru ini menunjukkan “kemajuan yang signifikan,” meskipun ia mencatat bahwa The Fed perlu melihat lebih banyak sebelum mengubah kebijakan.
“Apa yang benar-benar ingin dilihat oleh The Fed adalah peningkatan lebih lanjut dalam angka pengangguran dan kemudian perlambatan dalam hal penciptaan lapangan kerja baru,” kata CEO Genter Capital Management Dan Genter, yang menambahkan bahwa moderasi inflasi baru-baru ini dapat menjadi lampu hijau bagi The Fed.
Dia memperkirakan The Fed akan mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Di sisi lain, saham Nvidia turun 1,3%, dengan tren saham chip lainnya sebagian besar beragam. Jika dilihat secara year to date, saham Nvidia naik lebih dari 147% di tahun ini.
Investor terpecah mengenai keberlanjutan reli pasar, di mana indeks S&P 500 telah meningkat 14,75% pada paruh pertama tahun ini.
“Kami melihat adanya tambahan 10% sebelum akhir tahun, yang merupakan hal yang menakutkan karena jika kita berada di angka 5.500 atau lebih (pada S&P 500), 10% dari itu berarti kita benar-benar harus melihat pendapatan yang membenarkan jenis kelipatan tersebut,” kata John Lynch, kepala investasi Comerica Wealth Management.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BBNI, ADMR, dan MDKA Untuk Perdagangan Rabu (3/7)
Pada sesi kali ini, saham Novo Nordisk di AS turun hampir 1,7%, setelah Presiden AS Joe Biden dan Senator Bernie Sanders meminta produsen obat Denmark tersebut untuk menurunkan harga obat Ozempic dan Wegovy. Saingannya, Eli Lilly juga mengalami penurunan.
Sedangkan saham Paramount Global naik 5,7% setelah berita bahwa konglomerat media digital milik miliarder Barry Diller, IAC, sedang menjajaki tawaran untuk mengambil alih raksasa media tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News