kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street: Nasdaq Jatuh lebih 1% Setelah The Fed yang Hawkish Angkat Yield Obligasi


Kamis, 21 September 2023 / 21:53 WIB
Wall Street: Nasdaq Jatuh lebih 1% Setelah The Fed yang Hawkish Angkat Yield Obligasi
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasdaq memimpin penurunan indeks-indeks utama Wall Street pada hari Kamis (21/9). Lonjakan imbal hasil US Treasury meruntuhkan saham-saham tumbuh, setelah The Fed mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga akan segera terjadi tahun ini.

Melansir Reuters, pukul 9:50 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 161,34 poin atau 0,47% pada 34.279,54, S&P 500 turun 37,92 poin atau 0,86% pada 4.364,28, dan Nasdaq Composite turun 163,88 poin atau 1,22% pada 13.305,25.

Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga termasuk Tesla, Meta Platforms, Amazon.com, Alphabet, dan Nvidia turun antara 1,5% dan 3,0%. Menyusul imbal hasil US Treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Kamis (21/9), Nada Hawkish The Fed Kerek Yield US Treasury

Bank sentral Amerika Serikat (AS) memberikan jeda yang telah diantisipasi pada hari Rabu (20/9). Selain itu juga merevisi proyeksi ekonomi lebih tinggi dengan peringatan bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai, mendorong sesi yang lemah untuk Wall Street.

Suku bunga acuan dapat dinaikkan sekali lagi pada tahun 2023 ke kisaran puncak 5,50%-5,75%. Sementara kebijakan moneter dapat tetap lebih ketat dari yang diperkirakan hingga 2024, proyeksi kuartalan The Fed yang diperbarui menunjukkan.

"Para ekonom kami memperkirakan pemangkasan pada masing-masing dari empat kuartal tahun depan, tetapi sekarang mereka berpikir bahwa pemangkasan pertama akan ditunda hingga sekitar kuartal kedua," kata Sam Stovall, chief investment strategist CFRA Research.

Menambah kegelisahan suku bunga, klaim pengangguran AS secara tak terduga turun minggu lalu. Sedangkan, indeks kondisi bisnis Fed Philadelphia menunjukkan penurunan yang lebih buruk dari yang diperkirakan pada bulan September, memicu kekhawatiran resesi.

"Dengan tingkat suku bunga seperti itu dan dengan ukuran-ukuran ekonomi lainnya yang menunjukkan angka yang lebih lemah dari perkiraan, kekhawatiran yang meningkat adalah bahwa kita sedang menuju resesi," tambah Stovall.

Baca Juga: Tahan Bunga di Level 5,25%-5,5%, Berikut Pernyataan Lengkap The Fed

Indeks volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street, mencapai level tertinggi hampir satu bulan terakhir, yang mencerminkan meningkatnya kecemasan investor.

Pertaruhan para trader terhadap suku bunga acuan yang tidak berubah di bulan November dan Desember masing-masing mencapai 72% dan 53%, menurut FedWatch CME tool.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×