Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasdaq memimpin kenaikan di antara indeks utama Wall Street pada hari Selasa (30/5), didorong kenaikan saham Nvidia. Di tengah optimisme tentang persetujuan sementara anggota parlemen untuk menaikkan batas utang negara untuk mencegah default.
Melansir Reuters, pukul 10:12 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 109,41 poin atau 0,33%, ke 32.983,93, S&P 500 naik 5,84 poin atau 0,14% ke 4.211,29, dan Nasdaq Composite naik 72,89 poin atau 0,56 % pada 13.048,58.
Lima dari 11 sektor utama S&P 500 naik dalam satu jam pertama perdagangan, dengan saham energi turun 1,9%.
Saham Nvidia Corp melonjak 6,2% ke rekor tertinggi, sebagai pembuat chip paling berharga di dunia menembus kapitalisasi pasar US$1 triliun untuk pertama kalinya.
Saham pemain kelas berat AI Microsoft Corp naik 0,7%.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor naik 2,2%, menyentuh level tertinggi sejak Februari 2022. Indeks sektor teknologi S&P 500 yang lebih luas bertambah 2,0%.
Indeks S&P 500 melayang mendekati level tertinggi sejak Agustus 2022, jauh di atas 4.200 poin.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Naik Terkerek Kesepakatan Plafon Utang, Selasa (30/5)
"Jika tren AI ini nyata, permintaan langsung akan ada pada chip dan daya komputasi ... dan Nvidia adalah the poster child for AI at the moment," kata Hayes.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy pada hari Minggu menandatangani perjanjian untuk menangguhkan sementara plafon utang dan membatasi sebagian pengeluaran federal.
Komite Aturan DPR AS mengatakan akan bertemu pada pukul 15:00 waktu setempat untuk membahas tagihan plafon utang.
Sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik mengatakan mereka akan menentangnya. Sebagai tanda bahwa kesepakatan bipartisan dapat menghadapi jalan yang sulit melalui Kongres.
"Pasar dengan hati-hati menetapkan harga karena kesepakatan telah dilakukan," kata Thomas Hayes, Chairman di Great Hill Capital LLC.
Mencerminkan optimisme investor, biaya untuk mengasuransikan eksposur terhadap default utang AS turun lebih lanjut pada hari Selasa. Sementara imbal hasil obligasi AS bertenor lebih panjang turun.
Baca Juga: China Tolak Ajakan AS untuk Mengadakan Pertemuan Menteri Pertahanan
Namun, kenaikan tetap dikendalikan oleh data yang menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Mei. Berpotensi mendukung taruhan bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan melakukan rezim kenaikan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News