Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham ritel dan teknologi memimpin Wall Street lebih tinggi pada hari Rabu. Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil melanjutkan tren tahun ini. Indeks Russell 2000 yang berisi emiten-emiten kecil di Wall Street mencapai rekor tertinggi dengan kenaikan 1%.
"Saya pikir pendapatan perusahaan telah sangat kuat," kata David Carter, seperti dikutip Reuters, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York. "Kekhawatirannya benar-benar tentang masa depan dan pertumbuhan yang melambat."
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun telah mencapai 3,10%. Pencapaian rekor tertinggi sejak Juli 2011 ini terus menekan bursa saham karena mendorong investor mempertimbangkan apakah obligasi pemerintah AS menjadi pilihan yang lebih menarik ketimbang saham yang lebih berisiko.
"Ketika imbal hasil naik, mereka mulai sedikit lebih kompetitif dengan aset berisiko, khususnya saham," kata Katie Nixon, kepala investasi untuk divisi manajemen kekayaan Northern Trust di Chicago.
Sentimen positif dari kemajuan diplomatik menjadi meragukan ketika Korea Utara menunda pembicaraan tingkat tinggi dengan Seoul dan mengancam akan keluar dari pertemuan bersejarah dengan AS. Ketidakpastian ini menambah kegelisahan investor menjelang negosiasi perdagangan Amerika Serikat-China.
"Konsensus umum tampaknya kita tiba pada semacam perjanjian perdagangan," kata Carter. "Tapi itu mungkin bergejolak sebelum mencapai ke sana."
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 62,52 poin (0,25%) menjadi 24.768,93. Indeks S&P 500 naik 11,01 poin (0,41%) menjadi 2,722.46. Nasdaq Composite bertambah 46,67 poin (0,63%) menjadi 7.398,30.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News