kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

Wall Street Menguat Sepekan, Inflasi yang Jinak Mengerek Pasar Saham


Sabtu, 28 September 2024 / 05:48 WIB
Wall Street Menguat Sepekan, Inflasi yang Jinak Mengerek Pasar Saham
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street membukukan keuntungan mingguan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dow Jones Industrial Average ditutup pada rekor tertinggi pada Jumat (27/9). Laporan inflasi yang tenang memicu harapan untuk lebih banyak penurunan suku bunga Federal Reserve. Penurunan suku bunga berpotensi mengangkat saham-saham berkapitalisasi kecil dan memungkinkan tiga indeks utama Wall Street untuk membukukan keuntungan mingguan.

Nasdaq yang sarat teknologi merosot di perdagangan terakhir pekan ini. Sementara S&P 500 sedikit lebih rendah. Tetapi kedua indeks tetap mendekati rekor tertinggi baru-baru ini.

Jumat (27/9), Dow Jones Industrial Average naik 137,89 poin atau 0,33% menjadi 42.313,00. Indeks S&P 500 turun 7,20 poin atau 0,13% menjadi 5.738,17. Nasdaq Composite turun 70,70 poin atau 0,39% menjadi 18.119,59.

Dalam sepekan, Dow Jones menguat 0,59%. Indeks S&P 500 menguat 0,62% pekan ini. Sedangkan Nasdaq menguat 0,95% dalam sepekan.

“Pasar pada titik ini cukup memperkirakan soft landing, dan memperkirakan bahwa kita telah mengalahkan inflasi, dan bahwa Fed akan dapat menurunkan suku bunga tanpa menyebabkan banyak kerugian bagi ekonomi,” kata Liz Young Thomas, kepala strategi investasi di SoFi di New York seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Wall Street Jumat (27/9): Dow Catat Rekor Tertinggi Setelah Laporan Inflasi

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan kenaikan moderat dalam belanja konsumen. Sementara tekanan inflasi terus mereda. Secara terpisah, pembacaan terakhir sentimen konsumen bulan September dari Universitas Michigan mencapai 70,1, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 69,3, menurut jajak pendapat Reuters.

Indeks Russell 2000, yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil yang berkinerja lebih baik dalam lingkungan suku bunga rendah, naik 0,67% ke level tertinggi dalam satu minggu.

Harga saham Saham Nvidia turun 2,17%, membebani Nasdaq yang sarat teknologi.

Investor kini sedikit mendukung pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya dengan peluang 52,1%, naik dari prediksi sebelum data, menurut FedWatch Tool milik CME Group.

Baca Juga: Laju IHSG Dalam Sepekan Tertekan Keluarnya Dana Asing

Inflasi yang mereda mendorong Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps minggu lalu. Fokus kini akan beralih ke serangkaian laporan pasar tenaga kerja yang akan dirilis minggu depan.

Di antara saham individual, harga saham Bristol-Myers Squibb naik 1,58% setelah FDA AS menyetujui obat skizofrenianya.

Harga saham Costco Wholesale turun 1,76% setelah membukukan pendapatan kuartal keempat yang suram.

Saham perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS seperti Alibaba naik 2,15%, PDD Holdings naik 4,67%, dan NetEase naik 2,65% setelah bank sentral China menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan.

Optimisme juga dirasakan oleh para penambang, dengan Arcadium naik 2,13%, dan saham BHP yang terdaftar di AS juga naik 1,81%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×