Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Indeks utama Wall Street bergerak menguat tipis pada perdagangan Rabu (18/6), seiring pelaku pasar menanti keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed), sementara konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari keenam.
Melansir Reuters, pukul 09:52 pagi waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 73,93 poin atau 0,18% ke level 42.289,73. S&P 500 naik 13,90 poin atau 0,23% ke level 5.996,62. Sedangkan Nasdaq Composite bertambah 49,31 poin atau 0,26% ke posisi 19.571,01.
Baca Juga: Wall St Dibuka Datar Rabu (18/6), Jelang Keputusan The Fed dan Perang Israel-Iran
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500 bergerak di zona hijau. Sektor energi dan konsumer non-primer masing-masing menguat 0,6%, sedangkan sektor kesehatan turun 0,4%.
Fokus pasar tertuju pada pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter selanjutnya, terutama di tengah kekhawatiran terhadap tekanan inflasi yang masih menjadi perhatian utama bank sentral AS.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan yang berlangsung hari ini.
“Kita masih berada di tahap awal dari dampak nyata penurunan pendapatan akibat tarif impor yang tinggi di Amerika Serikat (AS), dan efek ketidakpastian akan terus bertambah,” ujar Simon Dangoor, Kepala Strategi Makro Pendapatan Tetap di Goldman Sachs Asset Management.
Baca Juga: Trump Sindir Powell, Isyaratkan Ingin Pimpin The Fed Sendiri
Menurut data CME FedWatch, pasar uang saat ini memproyeksikan penurunan suku bunga sekitar 46 basis poin hingga akhir 2025, dengan peluang 55% untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin pada bulan September mendatang.
Sebelum ketegangan geopolitik di Timur Tengah memicu kekhawatiran investor, indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat mendekati rekor tertingginya berkat kinerja perdagangan saham yang solid sepanjang Mei.
Kini, S&P 500 masih berada 2,5% di bawah rekor, sementara Nasdaq terpaut 3,3%.
Kekhawatiran meningkat terkait kemungkinan keterlibatan militer AS secara langsung dalam perang udara antara Israel dan Iran.
Sumber yang mengetahui diskusi internal menyebutkan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk bergabung dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.
Sementara itu, data klaim tunjangan pengangguran awal menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru turun pekan lalu.
Namun, angka tersebut masih menunjukkan pelemahan momentum pasar tenaga kerja selama Juni.
Baca Juga: The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunga, Dibayangi Ketidakpastian Geopolitik & Tarif AS
Pergerakan Saham Individual
Saham Tesla mencatat kenaikan 1,8%. Saham Marvell Technology, produsen chip jaringan dan AI kustom, melonjak 8,7% dan menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Saham Circle Internet, penerbit stablecoin, naik 6,2% setelah Senat AS mengesahkan rancangan undang-undang yang menetapkan kerangka regulasi untuk token kripto berbasis dolar AS (stablecoin).
Saham Scholar Rock melonjak 17,4% usai perusahaan mengumumkan bahwa obat eksperimental mereka mampu membantu pasien obesitas mempertahankan massa otot dalam uji coba tahap menengah saat dikombinasikan dengan terapi penurunan berat badan milik Eli Lilly.
Saham Nucor, produsen baja asal AS, menguat 4,9% setelah menyampaikan proyeksi laba kuartal II-2025 yang melebihi estimasi analis.
Selanjutnya: BPJS Ketenagakerjaan Dukung Grab & Kementerian UMKM Hadirkan Bantalan Sosial Digital
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 16-23 Juni 2025, Lifebuoy Cair Diskon hingga Rp 14.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News