Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak tipis mendekati rapat Federal Open Market Committee (FOMC) tengah pekan ini. Investor berhati-hati menjelang pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi.
Selasa (2/11) pukul 8.55 WIB, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,021% ke 35.907. Indeks S&P 500 menguat 0,15% ke 4.620. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,22% ke 15.630.
Harga saham-saham perbankan termasuk Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co diperdagangkan bervariasi. Sementara harga saham Tesla Inc turun 4,6% dalam perdagangan premarket.
Baca Juga: The Fed berpotensi hawkish, rupiah diproyeksikan melemah
Bos Tesla, Elon Musk, mencuit bahwa produsen mobil listrik ini belum menandatangani kontrak dengan Hertz. Saham ditutup pada rekor tertinggi pada hari Senin (1/11) dan telah naik hampir 18% sejak nilai pasar Tesla melampaui US$ 1 triliun pada pekan lalu.
Sorotan pasar akan mengarah ke pertemuan kebijakan The Fed yang dimulai hari ini. Bank sentral Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu diperkirakan akan menyetujui rencana untuk mengurangi dukungan era pandemi untuk ekonomi terbesar di dunia.
"The Fed sangat baik dalam menginformasikan apa yang akan mereka lakukan dan kami mengharapkan tidak ada kejutan besok. Tetapi kami juga melihat pasar bergerak menjelang rencana The Fed untuk menetapkan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi jika tidak melihat penurunan inflasi," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Jersey kepada Reuters.
Baca Juga: Tutup di bawah 6.500, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (3/11)
Saham-saham teknologi mega-cap Microsoft Corp dan pemilik Google Alphabet Inc naik tipis setelah jatuh di sesi sebelumnya. Sementara saham Meta Platforms yang sebelumnya bernama Facebook Inc menguat dalam empat hari beruntun.
Jumlah stimulus moneter dan kebijakan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membantu Wall Street bangkit kembali dengan kuat dari resesi yang disebabkan oleh pandemi tahun lalu. Musim pelaporan kuartal ketiga yang sebagian besar optimistis juga telah membantu mengangkat saham AS ke rekor tertinggi pekan ini.
Dari 280 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan pada hari Senin, 82,1% telah melampaui ekspektasi analis. Menurut data Refinitiv IBES, laba emiten S&P 500 untuk kuartal ketiga diharapkan tumbuh 39,3% secara tahunan.
Baca Juga: Royal! Indo Tambangraya (ITMG) akan bagikan dividen interim Rp 1,33 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News