kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tutup di bawah 6.500, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (3/11)


Selasa, 02 November 2021 / 18:00 WIB
Tutup di bawah 6.500, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (3/11)
ILUSTRASI. IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan dengan support di level 6.440 dan resistance di 6.540.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi 0,91% ke level 6.493,28 pada perdagangan Selasa (2/11), tembus ke bawah level psikologis 6.500. Harga 368 saham tercatat turun, lalu 163 saham naik, dan 143 saham stagnan.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, penurunan IHSG disebabkan oleh sikap hati-hati investor menjelang pengumuman kebijakan tapering off di Amerika Serikat (AS) dan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga 2021. Koreksi tajam pada harga jual batubara juga turut menambah sentimen negatif di pasar.

Untuk perdagangan Rabu (3/11), Mino memprediksi, IHSG akan melanjutkan pelemahan dengan support di level 6.440 dan resistance di 6.540. "Sentimennya masih terkait antisipasi investor terhadap kebijakan tapering dan masih cenderung tertekannya harga batubara," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/11).

Baca Juga: IHSG melemah 0,91% pada Selasa (2/11), BBRI, BMRI, KLBF dikoleksi asing

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memprediksi, IHSG pada esok hari berpotensi lanjut melemah meski lebih terbatas. Pasalnya, Stochastic RSI berada pada area jenuh jual, serta terdapat penurunan volume transaksi selama pelemahan Senin (1/11) dan Selasa (2/11).

Oleh sebab itu, menurut Valdy, pelaku pasar dapat memperhatikan konfirmasi rebound ke 6.500 sebagai sinyal beli. Resistance IHSG saat ini berada di 6.580 dengan support level di 6.450.

Valdy mengatakan, fokus utama pelaku pasar saat ini adalah pelaksanaan pertemuan bank sentral AS pada 2-3 November 2021 waktu setempat. Pelaku pasar mengantisipasi pengumuman hasil pertemuan tersebut dan pidato dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis (4/11) dini hari WIB.

Baca Juga: Mayoritas dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan ditempatkan di surat utang

Dalam pertemuan kali ini, The Fed diperkirakan membahas mengenai rincian rencana pengurangan pembelian obligasi yang akan dimulai pada akhir tahun 2021. "Nilai tukar rupiah diperkirakan semakin volatile mendekati waktu pengumuman pada Kamis (4/11)," ucap Valdy.

Sejalan dengan itu, pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada saham-saham bank, terutama BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI, serta LSIP, ICBP, dan AKRA. Mino juga menyarankan buy ICBP dan LSIP, serta buy on weakness EXCL pada perdagangan Rabu (3/11).

Baca Juga: Bertenaga, rupiah spot menguat ke Rp 14.256 per dolar AS pada tengah hari ini (2/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×