kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

The Fed berpotensi hawkish, rupiah diproyeksikan melemah


Selasa, 02 November 2021 / 19:31 WIB
The Fed berpotensi hawkish, rupiah diproyeksikan melemah
ILUSTRASI. Rupiah besok berpotensi untuk bergerak di rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi belum akan bisa menguat pada perdagangan Rabu (3/11). Sentimen negatif datang dari kemungkinan Federal Reserve menyampaikan berita hawkish pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Kamis (4/11) dini hari.

Mengutip Bloomberg, Selasa (2/11), rupiah menguat 0,17% ke Rp 14.251 per dolar AS. Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,18% ke Rp 14.261 per dolar AS. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan sore ini rupiah menerima sentimen positif dan negatif. Sentimen positif datang dari penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 1. 

Baca Juga: Rupiah berpotensi melemah jelang rapat FOMC

Sementara, sentimen negatif datang dari proyeksi inflasi negara maju termasuk AS yang tinggi. Selain itu, pelaku pasar juga masih menanti kepastian mengenai tapering off dan kebijakan suku bunga AS. 

Sekadar informasi, The Fed telah mengumumkan akan melakukan tapering off di bulan ini. Namun, detail jumlah dan pengurangan pembelian obligasi itu yang masih ditunggu pasar. 

Baca Juga: Tutup di bawah 6.500, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (3/11)

Di satu sisi, Josua melihat inflasi negara maju membuat bank sentral Kanada dan Inggris cenderung bernada hawkish. "Pelaku pasar juga menantikan sikap The Fed apakah ikut hawkish seperti Kanada dan Inggris," kata Josua, Selasa (3/11). 

Sementara itu, rupiah berpotensi bergerak melemah secara terbatas. Salah satu pemicu yang membatasi penguatan rupiah adalah keluarnya dana asing dari pasar obligasi. 

Josua memproyeksikan rupiah besok bergerak di rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.  

Baca Juga: Loyo, rupiah Jisdor justru melemah 0,18% ke Rp 14.261 per dolar AS pada Selasa (2/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×