Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi belum akan bisa menguat pada perdagangan Rabu (3/11). Sentimen negatif datang dari kemungkinan Federal Reserve menyampaikan berita hawkish pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Kamis (4/11) dini hari.
Mengutip Bloomberg, Selasa (2/11), rupiah menguat 0,17% ke Rp 14.251 per dolar AS. Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,18% ke Rp 14.261 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan sore ini rupiah menerima sentimen positif dan negatif. Sentimen positif datang dari penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 1.
Baca Juga: Rupiah berpotensi melemah jelang rapat FOMC
Sementara, sentimen negatif datang dari proyeksi inflasi negara maju termasuk AS yang tinggi. Selain itu, pelaku pasar juga masih menanti kepastian mengenai tapering off dan kebijakan suku bunga AS.
Sekadar informasi, The Fed telah mengumumkan akan melakukan tapering off di bulan ini. Namun, detail jumlah dan pengurangan pembelian obligasi itu yang masih ditunggu pasar.
Baca Juga: Tutup di bawah 6.500, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (3/11)
Di satu sisi, Josua melihat inflasi negara maju membuat bank sentral Kanada dan Inggris cenderung bernada hawkish. "Pelaku pasar juga menantikan sikap The Fed apakah ikut hawkish seperti Kanada dan Inggris," kata Josua, Selasa (3/11).
Sementara itu, rupiah berpotensi bergerak melemah secara terbatas. Salah satu pemicu yang membatasi penguatan rupiah adalah keluarnya dana asing dari pasar obligasi.
Josua memproyeksikan rupiah besok bergerak di rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.
Baca Juga: Loyo, rupiah Jisdor justru melemah 0,18% ke Rp 14.261 per dolar AS pada Selasa (2/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News