Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street naik pada perdagangan Rabu (22/4) didorong oleh sinyal lebih banyaknya stimulus yang akan digelontorkan untuk membantu usaha kecil keluar dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh virus corona dan pemulihan harga minyak mentah AS setelah anjlok dalam dua hari terakhir.
Mengutip Reuters, Rabu (22/4) 11 sektor utama dalam indeks S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi karena senat AS menyetujui paket bantuan sebesar US$ 484 miliar, menambah triliunan dolar dalam stimulus yang telah membantu Wall Street pulih dari posisi terendah Maret.
Baca Juga: Wall Street jatuh untuk hari kedua, harga minyak kian menambah kekhawatiran pasar
Pukul 10.16 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 343,40 poin atau 1,49% ke 23.362,28, S&P 500 naik 41,58 poin atau 1,52% ke 2.778,14 dan Nasdaq Composite naik 149,96 poin atau 1,81% ke 8,413,19.
"Investor memandang ekonomi sangat berbeda daripada melihat pasar," kata Paul Nolte, Manajer Portofolio Kingsview Asset Management Chicago seperti dikutip Reuters.
"Pasar mendapat banyak dukungan dari Federal Reserve dan pemerintah. Ekonomi punya beberapa tetapi ekonomi akan bergerak pada kecepatan yang berbeda."
Perkiraan klaim pengangguran pekan terbaru sekitar 5,5 juta, sementara pembacaan pada April aktivitas pabrik AS kemungkinan akan turun ke level yang terakhir terlihat selama krisis keuangan 2008. Dua laporan data ini akan dirilis Kamis besok.
Analis juga memangkas ekspektasi pendapatan kuartal pertama dan kuartal kedua emiten dalam S&P 500 dan sekarang memproyeksikan resesi perusahaan untuk tahun 2020, menurut data IBES dan Refinitiv.
Sepekan setelah bank besar AS mengeluarkan proyeksi suram tahun 2020, perusahaan teknologi dan konsumsi bernasib sedikit baik karena langkah lockdown mendorong permintaan streaming online dan pengiriman makanan di rumah.
Baca Juga: Wall Street melemah terseret kejatuhan harga minyak, menambah kekhawatiran resesi
"Penghasilan mungkin atau mungkin tidak baik karena (krisis kesehatan) baru mulai berakar menjelang akhir kuartal pertama," kata Andre Bakhos, direktur pelaksana di New Vines Capital LLC di Bernardsville, New Jersey.
"Investor sedang mencari apa yang akan dikatakan perusahaan tentang prospek mereka di masa depan dan mengukur kemampuan manajemen untuk menavigasi melalui masa yang penuh gejolak ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News