Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka melemah dua hari berturut-turut pada Selasa (21/4) karena jatuhnya harga minyak mentah di bawah nol dan ramalan kinerja triwulanan yang suram menandai resesi global terbesar.
Mengutip Reuters, Selasa (21/4), pada pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 285,19 poin atau 1,21% ke 23.365,25, S&P 500 turun 38,35 poin atau 1,36% ke level 2.784,81 dan Nasdaq Composite turun 100,04 poin atau 1,17% ke 8,460,69.
Baca Juga: Wall Street anjlok terseret jatuhnya harga minyak dunia
Indeks saham AS turun para Senin karena anjloknya permintaan minyak mendorong harga minyak jenis west texas intermediate ke US$ -40 untuk pertama kalinya.
Saham Exxon Mobil Corp turun 3,3% dalam perdaganagn premarket dan Chevron Copr tergelincir 4% karena kontrak WTI untuk pengiriman Mei diperdagangkan di bawah US$ 0 pada Selasa.
"Kemarin, kecelakaan harga minyak bersejarak berdampak terbatas pada bursa saham AS, tetapi itu akan menjadi masalah ke depan karena bergulirnya kontrak tidak akan menunggu beitu dekat dengan jatuh tempo (kadaluwarsa)," kata Edward Moya, analis pasar di OANDA seperti dikutip Reuters.
"Harga minyak akan tetap berat dalam jangka pendek dan karena banyak cadangan energi baru-baru ini pulih, mereka siap untuk melihat berbagai kejatuhan pekan ini."
Sementara itu, Pemimpin Senat Demokrat AS Chuck Schumer mengatakan pada hari Selasa Partai Republik dan Demokrat telah menyetujui RUU pengeluaran coronavirus keempat untuk membantu usaha kecil dan kesepakatan akan disahkan di Senat di kemudian hari.
Baca Juga: Wall Street berseri, ditopang kenaikan saham Boeing dan harapan obat virus corona
Perkiraan suram 2020 dari bank besar AS yang mengawali laporan pendapatan kuartal pertama emiten di AS dan perusahaan-perusahaan besar sejak mengumumkan pemotongan dividen dan penarikan pandangan keuangan.
Analis memperkirakan resesi perusahaan tahun ini dengan laba untuk perusahaan S&P 500 turun 13,5% pada kuartal pertama dan 29,1% pada kuartal kedua, menurut data IBES dari Refinitiv.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News