Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan PPKM Darurat berpotensi membawa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Di samping itu, ekspektasi pengetatan moneter di AS juga menambah tekanan pada rupiah.
Mengutip Bloomberg, Kamis (1/7), rupiah melemah 0,02% ke Rp 14.503 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor menguat 0,02% ke Rp 14.539 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal, mengatakan sore ini rupiah ditutup melemah tipis karena pelaku pasar cenderung bersikap wait and see menanti pengumuman kebijakan PPKM Darurat. Sementara, Faisyal memproyeksikan rupiah besok (2/7) berpotensi lanjut melemah setelah PPKM Darurat resmi diumumkan.
Dari eksternal, Faisyal masih melihat dolar AS bergerak menguat karena ekspektasi pengetatan moneter Federeal Reserve (The Fed) masih berlanjut. Selain itu, outlook pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat juga cenderung membawa dolar AS menguat dan rupiah jadi tertekan.
"Rupiah belum mampu menguat karena secara global pandemi juga meningkat dan mempengaruhi pelaku pasar menjauhi aset berisiko," kata Faisyal, Kamis (1/7).
Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor menguat ke Rp 14.539 per dolar AS pada Kamis (1/7)
Sementara, Ahmad Mikail Zaini Ekonom Sucor Sekuritas memproyeksikan pergerakan rupiah besok cenderung melemah secara terbatas. Menurut Mikail, dalam jangka menengah rupiah berpotensi menguat.
"Pengetatan aktivitas selama dua minggu ke depan bisa membuat impor tertekan sementara ekspor tetap meningkat karena ekonomi China, dan Eropa masih kuat, sehingga bisa terjadi surplus neraca perdagangan," kata Mikail.
Proyeksi rupiah dari Faisyal di rentang Rp 14.470 per dolar AS-Rp 14.580 per dolar AS. Sementara Mikail memproyeksikan rupiah di Rp 14.500 per dolar AS-Rp 14.550 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG menguat ke 6.005 pada Kamis (1/7), saham konsumsi top gainers LQ45
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News