kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Wall Street menguat terangkat data China, klaim pengangguran AS bisa menekan bursa


Kamis, 07 Mei 2020 / 21:04 WIB
Wall Street menguat terangkat data China, klaim pengangguran AS bisa menekan bursa
ILUSTRASI. Wall Street dibuka menguat pada Kamis (7/5) hari ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka menguat pada Kamis (7/5) hari ini. Pada pukul 8.53 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 1,35% ke 23.979.

Indeks S&P 500 menguat 1,42% ke 2.889. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,33% ke 8.972.

Wall Street menguat karena optimisme data ekonomi dari China. Ekspor China meningkat pada bulan April. Sedangkan harga minyak pun menguat dipicu oleh harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Ekspor China bulan April naik untuk pertama kalinya di tahun ini. Pabrikan mulai mengejar ketertinggalan penjualan sejak awal tahun. Tapi, penurunan impor menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi masih jauh karena ekonomi berbagai negara dunia masuk resesi.

Baca Juga: Data tenaga kerja swasta AS bulan April jegal pergerakan Dow Jones dan S&P 500

Di sisi lain, angka klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS) masih belum membaik. Klaim pengangguran mencapai 3,17 juta pada sepekan yang berakhir 2 Mei lalu. Angka ini turun dari 3,85 juta di pekan sebelumnya.

Tapi, angka keluaran Departemen Tenaga Kerja AS ini masih lebih buruk daripada prediksi polling Reuters sebesar 3 juta klaim. Data tenaga kerja ini menyusul angka pembayaran gaji swasta yang turun 20,2 juta pada bulan April. Ini adalah penurunan terbesar.

"Laju klaim pengangguran baru mulai melambat, tapi masih di level yang sulit dibayangkan pada beberapa bulan sebelumnya," kata Joel Naroff, chief economist Naroff Economics kepada Reuters.

Baca Juga: Wall Street menghijau, pelonggaran lockdown beri sentimen positif

Naroff mengatakan, meski ekonomi mulai dibuka kembali, jumlah pengangguran masih akan naik tajam karena pemerintah dan pebisnis masih merumahkan karyawan.

Tingkat pengangguran AS diprediksi melonjak ke 16% pada bulan April. Jika benar, angka pengangguran ini akan melampaui rekor pasca-perang dunia kedua yang mencapai 10,8% pada November 1982.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×