kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street menguat terangkat data China, klaim pengangguran AS bisa menekan bursa


Kamis, 07 Mei 2020 / 21:04 WIB
Wall Street menguat terangkat data China, klaim pengangguran AS bisa menekan bursa
ILUSTRASI. Wall Street dibuka menguat pada Kamis (7/5) hari ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka menguat pada Kamis (7/5) hari ini. Pada pukul 8.53 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 1,35% ke 23.979.

Indeks S&P 500 menguat 1,42% ke 2.889. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,33% ke 8.972.

Wall Street menguat karena optimisme data ekonomi dari China. Ekspor China meningkat pada bulan April. Sedangkan harga minyak pun menguat dipicu oleh harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Ekspor China bulan April naik untuk pertama kalinya di tahun ini. Pabrikan mulai mengejar ketertinggalan penjualan sejak awal tahun. Tapi, penurunan impor menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi masih jauh karena ekonomi berbagai negara dunia masuk resesi.

Baca Juga: Data tenaga kerja swasta AS bulan April jegal pergerakan Dow Jones dan S&P 500

Di sisi lain, angka klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS) masih belum membaik. Klaim pengangguran mencapai 3,17 juta pada sepekan yang berakhir 2 Mei lalu. Angka ini turun dari 3,85 juta di pekan sebelumnya.

Tapi, angka keluaran Departemen Tenaga Kerja AS ini masih lebih buruk daripada prediksi polling Reuters sebesar 3 juta klaim. Data tenaga kerja ini menyusul angka pembayaran gaji swasta yang turun 20,2 juta pada bulan April. Ini adalah penurunan terbesar.

"Laju klaim pengangguran baru mulai melambat, tapi masih di level yang sulit dibayangkan pada beberapa bulan sebelumnya," kata Joel Naroff, chief economist Naroff Economics kepada Reuters.

Baca Juga: Wall Street menghijau, pelonggaran lockdown beri sentimen positif

Naroff mengatakan, meski ekonomi mulai dibuka kembali, jumlah pengangguran masih akan naik tajam karena pemerintah dan pebisnis masih merumahkan karyawan.

Tingkat pengangguran AS diprediksi melonjak ke 16% pada bulan April. Jika benar, angka pengangguran ini akan melampaui rekor pasca-perang dunia kedua yang mencapai 10,8% pada November 1982.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×