kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Asing Net Buy Jumbo Rp 1,23 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong, Rabu (12/11)


Rabu, 12 November 2025 / 22:27 WIB
Asing Net Buy Jumbo Rp 1,23 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong, Rabu (12/11)
ILUSTRASI. Saham GoTo-Investor ritel mengamati pergerakan saham GOTO pada perangkat elektronik di Jakarta, Selasa (11/11/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound setelah dua hari berturut-turut ditutup di zona merah.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound setelah dua hari berturut-turut ditutup di zona merah.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, IHSG menguat 0,26% atau naik 22,05 poin ke level 8.388,56 pada penutupan perdagangan Rabu (12/11/2025). 

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di zona hijau dengan level terendah di 8.377 dan tertinggi di 8.428.

Kenaikan IHSG ditopang oleh penguatan enam dari total 11 indeks sektoral di BEI. Sektor barang konsumsi primer memimpin penguatan dengan kenaikan 1,63%, disusul sektor infrastruktur 1,51%, transportasi 1,47%, properti dan real estat 1,03%, industri 0,57%, serta barang konsumsi non-primer 0,15%.

Aktivitas perdagangan di BEI tercatat cukup ramai, dengan total volume mencapai 50,90 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 22,06 triliun. Terdapat 343 saham yang menguat, 323 saham melemah, dan 147 saham stagnan.

Dari sisi investor asing, tercatat aksi beli bersih (net buy) besar mencapai Rp 1,23 triliun di seluruh pasar, turut memperkuat pergerakan positif IHSG pada akhir sesi perdagangan.

Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Rabu:

1. PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) Rp 598,61 miliar
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 261,6 miliar
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 145,02 miliar
4. PT Barito Renewabels Energy Tbk (BREN) Rp 74,18 miliar
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 72,52 miliar
6. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 69,84 miliar
7. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 63,6 miliar
8. PT MD Entertainment Tbk (FILM) Rp 37,35 miliar
9. PT Indah Kiat pulp & Paper Tbk (INKP) Rp 33,97 miliar
10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 27,42 miliar

 

Selanjutnya: Tokoh Inklusif di The Fed, Raphael Bostic Akan Pensiun Februari 2026

Menarik Dibaca: 5 Jenis Kacang-Kacangan yang Bantu Turunkan Gula Darah secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×