CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

IDX Sektor Consumer Non-Cyclicals Melaju Kencang Sejak Pekan Rapat FOMC


Kamis, 23 Juni 2022 / 20:49 WIB
IDX Sektor Consumer Non-Cyclicals Melaju Kencang Sejak Pekan Rapat FOMC
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IDX Consumer Non-Cyclicals mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak pekan rapat FOMC. Periode 16-23 Juni 2022, indeks tersebut mencatatkan pertumbuhan 3,15%.

Analis Ciptadana Sekuritas Putu Chantika mengatakan, pertumbuhan indeks tersebut salah satunya didorong perilaku investor. 

"Investor cenderung untuk memilih saham di sektor defensif di tengah volatilitas market dan keputusan hawkish dari the Fed," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (23/6).

Di sisi lain, Chantika juga menjelaskan ada beberapa katalis positif yang mendorong pertumbuhan indeks tersebut. Pertama pemulihan ekonomi yang in-line dengan ekspektasinya yang menyebabkan emiten konsumer memiliki ruang untuk menaikan rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) di tengah tingginya harga komoditas.

"Selain itu juga, kami memperkirakan beberapa harga komoditas juga sudah mulai mengalami koreksi seperti halnya CPO dan gandum sehingga hal ini juga cukup untuk mengurangi tekanan pada margin emiten konsumer," jelasnya.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Melemah Pada Perdagangan Jumat (24/6), Saham-saham Ini Bisa Dilirik

Senada, analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia menambahkan, pemulihan ekonomi juga mendorong pemulihan daya beli masyarakat. Sehingga dianggap akan mendorong kinerja sektor ini.

Analis Phillip Sekuritas Helen juga melihat penguatan indeks tersebut juga sebagai respon dari rilis kinerja keuangan yang positif. 

"Lalu juga ada ekspektasi pembagian dividen," sebutnya.

Karenanya, dirinya menilai untuk jangka panjang saham INDF dan ICBP bisa menjadi pilihan investor. Sementara Pebe merekomendasikan ICBP lantaran masih ada upside dengan target harga di Rp 12.000.

Sementara Chantika merekomendasikan buy MYOR dengan target harga Rp 2.100 dan ICBP dengan target harga Rp 11.250. 

Pada penutupan Kamis (23/6), saham ICBP ditutup menguat 1,08% ke Rp 9.325, INDF menguat 2,15% ke Rp 7.125, dan MYOR menguat 1,04% ke Rp 1.950.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×