Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Senin (15/7), melanjutkan reli pada hari Jumat karena meningkatnya ekspektasi akan kepresidenan Donald Trump yang kedua. Upaya pembunuhan yang gagal meningkatkan harapan akan kondisi peraturan yang lebih longgar.
Meningkatnya kemungkinan bahwa Federal Reserve Amerika Serikat (AS) akan mulai memangkas suku bunga utamanya pada bulan September juga membantu meningkatkan selera risiko investor.
Meskipun ketiga indeks saham utama AS berakhir jauh di bawah nilai tertinggi dari kisaran pergerakan seharian, Dow Jones Industrial Average mencatatkan penutupan tertinggi sepanjang masa.
Saham-saham saham berkapitalisasi kecil dan transportasi yang sensitif secara ekonomi, dengan mudah mengungguli pasar yang lebih luas.
Senin (15/7), Dow Jones Industrial Average naik 210,82 poin atau 0,53% menjadi 40.211,72. Indeks S&P 500 bertambah 15,87 poin atau 0,28% menjadi 5.631,22. Nasdaq Composite menguat 74,12 poin atau 0,40% menjadi 18.472,57.
Baca Juga: Jerome Powell Akan Bertahan di The Fed hingga Akhir Masa Jabatan
Upaya pembunuhan di Pennsylvania pada hari Sabtu terhadap Trump, calon presiden dari Partai Republik, tampaknya meningkatkan peluangnya untuk terpilih. Kepresidenan Trump mungkin akan menghasilkan kebijakan perdagangan yang lebih hawkish, perpanjangan pemotongan pajak, dan deregulasi di sejumlah bidang mulai dari perubahan iklim hingga mata uang kripto.
Situs taruhan online PredictIt menunjukkan taruhan kemenangan pemilu sebesar 67 sen untuk Trump, naik dari 60 sen pada hari Jumat, dengan kemenangan untuk Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden sebesar 26 sen.
“Peristiwa utama – percobaan pembunuhan Donald Trump – tidak menghasilkan peristiwa yang menguntungkan,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York kepada Reuters.
Tidak ada perubahan pada perkiraan PDB, tidak ada perubahan pada ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September, dan laba perusahaan melampaui ekspektasi. “Jadi momentum di pasar tetap berdasarkan optimisme investor,” tambah Stovall.
Baca Juga: Sama-Sama Turun Harga, Market Cap BREN Kini Lebih Mini Daripada BBCA
Sentimen juga didukung oleh optimisme bahwa Federal Reserve AS akan memasuki fase penurunan suku bunga yang diharapkan pada awal September, dengan total pemotongan sebanyak tiga kali pada akhir tahun.
"Penurunan suku bunga pada bulan September sudah dipastikan," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky. Dia menyebut, kondisi AS hampir sama seperti tujuh bulan yang lalu, yaitu janji penurunan suku bunga The Fed tanpa resesi.
Berbicara di hadapan Economic Club of Washington, Ketua Fed Jerome Powell pada hari Senin menegaskan kembali keyakinannya bahwa perekonomian AS dapat menghindari resesi. Rilis data terbaru menunjukkan kemajuan dalam menurunkan inflasi ke sasaran bank sentral sebesar 2%.
Di antara 11 sektor utama dalam S&P 500, saham-saham energi menikmati persentase kenaikan terbesar. Sementara sektor utilitas mengalami penurunan.
Laba Goldman Sachs pada kuartal kedua meningkat lebih dari dua kali lipat, mengalahkan perkiraan analis pada bisnis underwriting utang dan fixed-income trading yang solid. Saham broker tersebut menguat 2,6%.
Saham Macy's Inc turun 11,7% setelah department store tersebut membatalkan pembicaraan pembelian dengan Arkhouse Management dan Brigade Capital.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Teknikal BSDE, SMGR, dan BMRI untuk Selasa (16/7)
Prospek kepresidenan Trump yang kedua membuat saham Trump Media & Technology Group melonjak 31,4%. Saham Crypto juga bernasib baik, dengan Coinbase Global, Marathon Digital Holdings, dan Riot Platforms naik antara 11,4% dan 18,3%.
Saham-saham lain yang diperkirakan mendapat keuntungan dari kemungkinan masa jabatan kedua Trump naik. Harga saham produsen senjata Smith & Wesson dan operator penjara GEO Group masing-masing naik 11,4% dan 9,3%.
Pada sisi negatifnya, perusahaan-perusahaan energi surya melemah karena prospek terpilihnya Trump meredupkan ekspektasi terhadap subsidi energi terbarukan di AS. Harga saham Sunrun dan SolarEdge Technologies masing-masing anjlok 9,0% dan 15,4%.
Saham perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS juga menurun di tengah kekhawatiran akan pengetatan pembatasan perdagangan di bawah pemerintahan Trump. IShares China Largecap ETF turun 2,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News