kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Tinggi Reda Pasca Rilis Inflasi


Rabu, 10 Agustus 2022 / 20:53 WIB
Wall Street Menguat, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Tinggi Reda Pasca Rilis Inflasi
ILUSTRASI. Wall Street naik tajam pada awal perdagangan Rabu (10/8), karena kenaikan inflasi AS pada Juli lebih lambat dari perkiraan. REUTERS/Andrew Kelly


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street naik tajam pada pembukaan perdagangan Rabu (10/8), karena data menunjukkan kenaikan inflasi AS pada Juli 2022 lebih lambat dari perkiraan. Ini mendorong para trader untuk memangkas taruhan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 bps pada September.

Mengutip Reuters, Rabu (10/8), pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 356,22 poin, atau 1,09% ke level 33.130,63, S&P 500 dibuka lebih tinggi sebesar 58,55 poin, atau 1,42% ke level 4.181,02, sedangkan Nasdaq Composite naik 299,51 poin, atau 2,40%, ke level 12.793,44.

Data inflasi AS pada Juli 2022 tercatat sebesar 8,5%, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters sebeasr 8,7% yoy. Inflasi Juli ini juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,1%.

Baca Juga: Wall Street: Nasdaq Jatuh 1,19%, Terseret Saham Micron Jelang Rilis Data Inflasi

Kini pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga acuan The Fed 76 bps turun menjadi sebesar 33,5% pada pertemuan bulan September, dibandingkan dengan 67,5% sebelum data.

"Tanda perlambatan tingkat inflasi menawarkan harapan kenaikan suku bunga Federal Reserve tidak perlu sejauh yang diperkirakan sebelumnya," kata Mike Owens, pedagang penjualan global di Saxo Markets.

"Pergerakan itu mungkin berumur pendek jika pasar mengembalikan perhatiannya kembali ke Fed, data satu bulan tidak akan mengubah hawkishness mereka saat ini karena mendukung misinya untuk memaksa inflasi turun."

Setelah awal yang sulit untuk tahun ini, benchmark S&P 500 naik hampir 13% dari terendah pertengahan Juni, sebagian besar karena ekspektasi The Fed akan kurang hawkish daripada yang diantisipasi dalam upayanya untuk memberikan soft landing bagi perekonomian.

Baca Juga: Wall Street Tergelincir, Investor Berhati-hati Menjelang Rilis Data Inflasi

Saham teknologi dengan pertumbuhan tinggi dan megacap naik dalam perdagangan premarket karena imbal hasil Treasury turun tajam secara keseluruhan.Apple Inc, Alphabet Inc dan Amazon.com Inc naik antara 1,8% dan 3,3%.

Tesla Inc naik 4,6% setelah CEO Elon Musk menjual saham perusahaan senilai $6,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×