Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street naik pada Senin (14/4), didorong kenaikan saham-saham teknologi setelah Gedung Putih mengecualikan ponsel pintar dan komputer dari tarif baru untuk impor Tiongkok, meskipun pungutan tambahan untuk semikonduktor masih akan segera diberlakukan.
Amerika Serikat (AS) mengumumkan pengecualian tersebut pada Jumat pekan lalu. Namun, Presiden Donald Trump mengatakan dia akan mengumumkan tarif untuk semikonduktor impor akhir pekan ini.
"Produk-produk teknologi yang dikecualikan akan menghadapi bea baru dalam dua bulan ke depan," kata Menteri Perdagangan A.S. Howard Lutnick. Kategori produk ini merupakan sekitar 20% dari impor A.S. dari Tiongkok, menurut Deutsche Bank.
Senin (14/4), Pada pukul 09:37 pagi, Dow Jones Industrial Average naik 416,38 poin, atau 1,04%, menjadi 40.629,09. Indeks S&P 500 naik 71,87 poin, atau 1,34%, menjadi 5.435,23 dan Nasdaq Composite naik 281,52 poin, atau 1,68%, menjadi 17.005,97.
Baca Juga: Donald Trump: Kami Ingin Membuat Chip dan Semikonduktor di Negara Kita Sendiri
Saham teknologi informasi memimpin kenaikan sub-sektor dan naik 2,3%. Sebagian besar saham megacap dan pertumbuhan naik, dengan Apple memimpin dengan kenaikan 5,4%.
Saham chip juga menguat, dengan indeks Philadelphia SE Semiconductor melonjak 1,1%. Produsen PC HP naik 4% dan pengecer Best Buy naik 5%.
CBOE Volatility Index, yang dianggap sebagai pengukur ketakutan Wall Street, mereda dari level tertinggi delapan bulan yang dicapai pekan lalu dan terakhir berada di 32,95.
Pengecualian tersebut akan mengurangi beberapa tekanan pada biaya barang-barang konsumen, terutama pada produk Apple, yang akan menjadi "tidak dapat dijual" jika tarif diberlakukan, kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners.
"Rasanya seolah-olah pemerintahan Trump menanggapi tekanan konsumen... tarif besar yang dikenakan pada Tiongkok mungkin akan ditarik kembali juga," kata Forrest seperti dikutip Reuters.
Penangguhan tersebut merupakan perubahan terbaru pada kebijakan tarif maju-mundur Trump yang telah meningkatkan ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok dan memicu gejolak terliar di Wall Street sejak pandemi Covid-19 tahun 2020.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa iPhone Buatan AS Impian Donald Trump Mustahil Terwujud
Selanjutnya: CMNP Siapkan Buyback Saham Senilai Rp 902,10 Miliar, Ini Rinciannya
Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Daya Tahan Tubuh Lebih Kuat di Musim Hujan, Tidak Gampang Sakit!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News