Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan Rabu (17/7), dengan Nasdaq melorot lebih dari 1% karena penurunan saham-saham chip dan teknologi utama yang menyebabkan kerugian pasar secara luas.
Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 91,91 poin, atau 0,22% ke level 40.862,57, S&P 500 turun 57,13 poin, atau 1,01% ke level 5.610,07, sedangkan Nasdaq Composite turun 321,15 poin, atau 1,74% ke level 18.188,19.
Sebuah laporan bahwa Pemerintah Biden sedang mempertimbangkan pembatasan perdagangan yang ketat sebagian bagian dari pembatasan chip China. Hal ini membebani saham semikonduktor.
Baca Juga: Wall Street Naik, Data Penjualan Ritel Gagal Meredam Harapan Penurunan Suku Bunga
Dalam perdagangan pre market, saham Nvidia anjlok 3,8%, sedangkan saham ASML yang terdaftar di AS turun 8,2%.
Dalam pergerakan lain, saham Taiwan Semiconductor Manufacturing yang terdaftar di AS merosot 6,0% setelah calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan Taiwan harus membayar AS untuk pertahanannya.
Marvell Technology, Broadcom, Qualcomm, Micron Technology, Advanced Micro Devices, dan Arm Holdings juga turun antara 3% dan 4,7%.
Semua saham megacap yang disebut Magnificent Seven merosot, dengan Apple, Microsoft Meta Platforms, dan Tesla turun antara 1% dan 2,1%.
Kemungkinan tindakan keras baru terhadap perdagangan China bisa menjadi pemicu negatif yang ditunggu-tunggu investor untuk mulai membukukan keuntungan di saham-saham teknologi, menurut Ahmed Azzar, analis pasar keuangan di Equiti Group.
Setelah reli besar-besaran di perusahaan-perusahaan teknologi sejak akhir tahun 2023, para investor mulai beralih dari perusahaan-perusahaan raksasa yang mahal ke sektor-sektor pasar yang kinerjanya buruk.
“Saya masih optimistis bahwa pasar tidak semahal yang dikhawatirkan, tapi itu karena kita terlalu jenuh beli (overbought) sehingga tekanan jual dalam jangka pendek kemungkinan akan berkembang,” kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth.
Ia menambahkan bahwa dia juga mengambil sejumlah keuntungan di bidang teknologi.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Investor Bertaruh pada Kemenangan Trump
Taruhan yang lebih kuat pada penurunan suku bunga The Fed pada bulan September serta meningkatnya ekspektasi bahwa mantan Presiden Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih pada bulan November setelah upaya pembunuhan terhadapnya telah membantu mengangkat saham dalam beberapa sesi terakhir.
Investor akan fokus pada komentar pejabat Fed Thomas Barkin dan Christopher Waller hari ini untuk mendapatkan petunjuk tentang bagaimana pembuat kebijakan menilai data ekonomi terkini.
Pejabat The Fed New York John Williams mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa bank sentral semakin dekat ke titik dimana mereka dapat mulai menurunkan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News