kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Wall Street melorot dibayangi kekhawatiran virus corona


Jumat, 31 Januari 2020 / 22:39 WIB
Wall Street melorot dibayangi kekhawatiran virus corona
ILUSTRASI. Wall Street.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street melorot pada awal perdagangan Jumat (31/1) karena kekhawatiran dampak virus corona pada pertumbuhan global. 

Mengutip Reuters, Jumat (31/1) pukul 10.03 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,93% ke 28.591,30, S&P 500 turun 0,65% ke 3.262,41 dan Nasdaq Composite turun 0,38% ke 9.264,05.

Indeks Wall Street pada akhir pekan ini berakhir dengan catatan buruk karena kekhawatiran virus corona yang membayangi pasar keuangan, meski rilis kinerja perusahaan sejauh ini positif. 

Baca Juga: Berbalik arah, Wall Street menghijau setelah komentar WHO terkait virus corona

Saham Amazon naik 9,2% setelah laporan keuangan yang dirilis mengalahkan estimasi Wall Street dan menempatkannya pada kelompok perusahaan dengan kapitalisasi pasar US$ 1 triliun.

WHO mendeklarasikan virus corona sebagai keadaan darurat global setelah virus tersebut menyebar dengan cepat dan menewaskan lebih dari 200 orang di China dan menginfeksi ribuan orang secara global.

Gangguan dalam rantai pasokan dan pembatasan perjalanan diperkirakan akan membebani perekonomian China. 

Baca Juga: Wall Street kehilangan semangat setelah The Fed pertahankan suku bunga acuannya

"Pengalaman SARS menunjukkan saham, terutama di Asia akan terus turun sampai infeksi virus corona stabil dan sektor yang terkait akan paling rentan," kata ahli strategi ekuitas global Citi Robert Buckland dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters.

Citi meminta investor untuk buy on dip. "Setiap penurunan lebih lanjut dalam pasar saham global akan membuat return diperkirakan lebih menarik," tulis Buckland.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×