kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street melonjak di akhir pekan, S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi


Sabtu, 14 November 2020 / 05:43 WIB
Wall Street melonjak di akhir pekan, S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi
ILUSTRASI. S&P 500 naik 2,16% untuk pekan ini. Dow Jones melesat 4,08% dalam lima hari perdagangan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melonjak di akhir perdagangan pekan ini. Bahkan, indeks S&P 500 mencetak rekor penutupan perdagangan tertinggi sepanjang masa.

Jumat (13/11), S&P 500 naik 1,36%, menjadi 3.585,15. Dow Jones Industrial Average naik 1,37% menjadi 29.479,81. Nasdaq Composite bertambah 1,02%, menjadi 11.829,29.

S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat dengan laporan kinerja yang optimistis disertai dengan harapan bahwa vaksin Covid-19 akan berhasil meski kasus baru corona masih terus bertambah.

Setelah minggu perdagangan yang bergejolak, Cisco Systems Inc menjadi penopang terbesar untuk S&P 500 setelah laporan kuartalannya menunjukkan lonjakan permintaan yang didorong oleh work from home.

Baca Juga: IHSG naik 2,35% dalam sepekan, kapatalisasi bursa bertambah Rp 148,37 triliun

Walt Disney Co juga naik seiring bisnis video streaming yang berkembang pesat dan pemulihan sebagian di taman hiburan mengurangi kerugian kuartalan. "Setidaknya untuk hari ini sepertinya sentimen mengenai potensi vaksin dikombinasikan dengan pengumuman pendapatan yang sangat kuat dari sejumlah perusahaan membuat investor berharap ekonomi dapat terus pulih," kata Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors kepada Reuters.

Seiring dengan S&P, indeks perusahaan kecil Russell 2000 juga mencatat rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat. Russell 2000 naik 2,1% pada perdagangan kemarin.

Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta mengatakan, kinerja sektor siklus yang lebih sensitif secara ekonomi termasuk energi, real estat, dan industri yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor pertumbuhan seperti teknologi adalah indikasi yang jelas dari optimisme seputar ekonomi.

Baca Juga: Kemenangan Biden dan berita vaksin Covid-19 kerek pergerakan rupiah di pekan ini

Indeks Russell 1000, yang memiliki bobot berat pada sektor-sektor siklus seperti bank dan energi, naik 1,97% pada hari Jumat. Sementara indeks pertumbuhan, dengan bobot perusahaan teknologi besar, bertambah 0,7%.

Tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) jatuh pada Kamis setelah belasan negara bagian AS melaporkan dua kali lipat kasus Covid-19 baru dalam dua minggu terakhir. Walikota Chicago mengeluarkan nasihat tinggal di rumah selama sebulan.

Tetapi seorang penasihat senior Presiden terpilih Joe Biden mengatakan tidak ada rencana lockdown nasional tahun depan. Dia sebaliknya berbicara tentang pembatasan untuk wilayah tertentu ketika penyebaran virus buruk di lokasi tersebut.

Arone mengatakan, keengganan untuk lockdown total kemungkinan akan memberi harapan bagi investor tetapi optimisme itu mungkin berlebihan. Dia mengutip peringatan resmi Fed tentang potensi kerusakan ekonomi akibat lonjakan kasus corona tanpa disertai paket stimulus baru.

"Pasar mengecilkan sejumlah dampak dari peningkatan kasus dan tidak adanya stimulus terhadap ekonomi dan kinerja emiten. Investor pun tidak menilai potensi periode peluncuran vaksin dan distribusinya yang luas," kata Arone.

Baca Juga: IHSG menguat 2,35% selama sepekan ke level 5.461,06, ini sentimen pendorongnya

Data positif dari studi vaksin virus Pfizer pada hari Senin telah mendorong reli yang mendorong S&P 500 naik 2,16% untuk pekan ini. Dow Jones melesat 4,08% dalam lima hari perdagangan. 

Sedangkan Nasdaq justru melemah 0,55% dalam sepekan. Investor profit taking di saham-saham teknologi yang mendapat keuntungan dari work from home.

Dari 90% emiten penghuni indeks S&P 500 yang telah merilis kinerja kuartal ketiga. Refinitiv IBES memperkirakan penurunan laba 7,8% dari tahun lalu dibandingkan dengan prediksi 1 Oktober dengan penurunan 21,4%.

Biden memperkuat kemenangannya atas Presiden Donald Trump pada hari Jumat setelah negara bagian Georgia memenangkannya. Hal ini memperburuk harapan Trump untuk membalikkan keadaan lewat gugatan pemilu dan penghitungan ulang suara.

Baca Juga: Wall Street dibuka lebih tinggi karena saham Cisco dan Disney, Jumat (13/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×