kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Wall Street melemah tipis, investor menanti data inflasi AS


Senin, 07 Juni 2021 / 21:38 WIB
Wall Street melemah tipis, investor menanti data inflasi AS
ILUSTRASI. Wall Street melemah tipis di awal perdagangan pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah tipis di awal perdagangan pekan ini. Investor tetap waspada menjelang data inflasi utama akhir pekan ini, sementara saham teknologi kelas berat sebagian besar mengabaikan kesepakatan pajak perusahaan global minimal oleh G7.

Senin (7/6) pukul 21.30 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,18% ke 34.695. Indeks S&P 500 melemah 0,19% ke 4.221. Sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 0,04% ke 13.811.

Negara-negara anggota G7 sepakat pada hari Sabtu untuk mendukung tarif pajak perusahaan global minimum setidaknya 15%. Dengan aturan ini, akan lebih besar pajak yang berasal dari perusahaan multinasional seperti Amazon dan Google.

Tetapi analis mengatakan implikasi pasar langsung akan minimal karena rinciannya masih harus dinegosiasikan selama beberapa bulan mendatang. Saham Apple Inc, Amazon.com Inc, Facebook Inc dan induk Google Alphabet Inc diperdagangkan turun tipis, sejalan dengan pergerakan pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Sentimen gaji ke-13 dinilai tidak berdampak signifkan ke pergerakan saham

"Meskipun semuanya terdengar bagus, jalan menuju implementasi (kesepakatan pajak) penuh dengan aral melintang," kata Ken Polcari, Managing Partner di Kace Capital Advisors. Dia mengatakan tidak akan bereaksi dengan menjadi penjual di salah satu dari nama-nama emiten yang bakal kena pajak ini.

Harga saham emiten chip turun di tengah kekhawatiran pembatasan COVID-19 yang berkepanjangan di Taiwan.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Jumat lalu setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang hangat meredakan kekhawatiran investor atas pengurangan program stimulus besar-besaran Federal Reserve.

Investor menunggu data harga konsumen Mei yang akan dirilis pada hari Kamis untuk menilai pola inflasi dalam perekonomian. "Pasar terikat kisaran karena kecemasan atas data inflasi akhir pekan ini sehingga membatasi saham," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York. 

Baca Juga: Sempat berfluktuasi, begini proyeksi pergerakan IHSG besok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×