kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street melanjutkan pendakian mendekati level tertinggi


Rabu, 03 Juni 2020 / 21:16 WIB
Wall Street melanjutkan pendakian mendekati level tertinggi
ILUSTRASI. Wall Street naik lagi di awal perdagangan pertengahan pekan ini


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street naik lagi di awal perdagangan pertengahan pekan ini. Rabu (3/6) pukul 21.02 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,97% ke 25.992.

Indeks S&P 500 menguat 0,78% ke 3.104. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,66% ke 9.671.

Optimisme investor yang tebal masih menjadi tenaga penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) di tengah pandemi Covid-19 dan demonstrasi antirasial. Data terbaru AS menunjukkan bahwa penurunan pembayaran gaji swasta di AS pada bulan Mei lebih rendah daripada prediksi awal. Perusahaan-perusahaan AS menyetop pembayaran gaji 2,76 juta pekerja.

Baca Juga: Walau aturan diperketat, perusahaan asal China tetap ngotot IPO di bursa AS

Angka tersebut jauh lebih rendah daripada prediksi para ekonom yang meramalkan penurunan pembayaran gaji 9 juta pekerja. Data tenaga kerja swasta ini dirilis sebelum data tenaga kerja yang lebih komprehensif pada Jumat mendatang.

Indeks saham S&P 500 dan Nasdaq sudah naik enam dari tujuh perdagangan terakhir. Indeks S&P 500 hanya sekitar 9% dari level tertinggi Februari lalu. Sedangkan Nasdaq hanya 2% dari level rekor tertinggi Februari lalu.

Stimulus bank sentral dan pemerintah menjadi penyokong terkuat pasar saham yang terus mendaki ini. Bahkan, tensi politik AS-China dan potensi perang dagang yang bergejolak kembali tak mampu menyetop reli bursa.

Baca Juga: IHSG diproyeksi menyentuh 5.000 pada perdagangan Kamis (4/6)

"Investor yakin bahwa tidak akan ada gejolak besar di AS. Investor pun percaya hubungan AS-China dapat bertahan dari goncangan terbaru,"  kata Connor Campbell, analis keuangan SpreadEx kepada Reuters. Dia menambahkan, katalis ini diiringi dengan pelonggaran lockdown menjadi penopang bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×