kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street koreksi, indeks S&P 500 catat kenaikan Agustus tertinggi sejak 1986


Selasa, 01 September 2020 / 06:03 WIB
Wall Street koreksi, indeks S&P 500 catat kenaikan Agustus tertinggi sejak 1986
ILUSTRASI. Wall Street koreksi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali ditutup melemah di perdagangan awal pekan ini. Dari tiga indeks utama, hanya Nasdaq Composite yang masih menguat ditopang sejumlah saham yang melesat, termasuk Apple Inc. 

Pada penutupan perdagangan Senin (31/8), Dow Jones Industrial Average turun 223,82 poin atau 0,78% ke level 28.430,05, S&P 500 kehilangan 7,7 poin atau 0,22% menjadi 3.500,31 dan Nasdaq Composite menguat 79,82 poin atau 0,68% ke posisi 11.775,46.

Walau begitu, indeks S&P 500 yang akhirnya turun setelah naik lima hari perdagangan berturut-turut ini mencetak kenaikan bulanan terbesar di bulan Agustus selama lebih dari 3 dekade. 

Baca Juga: Wall Street melemah, bursa AS mencatat kenaikan Agustus tertinggi sejak 1984

Asal tahu saja, di bulan lalu, indeks S&P naik 7,01%. Ini adalah kenaikan terbesar untuk bulan Agustus sejak tahun 1986. Kala itu, indeks S&P melesat 7,1%. 

Selain itu, bagi ketiga indeks utama, ini adalah kenaikan bulanan kelima berturut-turut setelah posisi terendah di Maret. Ini terjadi walaupun data ekonomi di Amerika Serikat menunjukkan pemulihan yang tidak merata setelah penurunan tajam akibat pandemi virus corona.

Bagi S&P pun, ini adalah kenaikan bulanan terlama sejak tahun 2018. Kala itu, S&P mencetak kenaikan selama enam bulan secara berturut-turut, dari April hingga September. 

Berdasarkan data Bespoke Investment Group, dalam kenaikan lima bulan berturut-turut, S&P sudah melesat 35,6%. Ini menandai kenaikan lima bulan terkuat untuk indeks tersebut sejak tahun 1938. 

Selain itu, di bulan Agustus ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq telah memecahkan rekor tertingginya. Bahkan, S&P 500 kini sudah 3,8% di atas rekor tertingginya yang dicetak sebelum krisis akibat pandemi virus corona terjadi. 

Namun Mona Mahajan, senior U.S. investment strategist Allianz Global Investors di New York mengatakan, kini investor mulai menunjukkan kehati-hatian dalam memilih saham di sektor teknologi karena mewaspadai lonjakan kasus virus corona di AS dan di luar negeri.

"Setelah musim panas lewat, investor kembali ke pedoman pandemi lama. Ini menjadi langkah defensif karena orang-orang lebih memikirkan tentang tingga di rumah lebih lama saat menuju musim gugur," kata Mahajan. 

Sementara itu, indeks Nasdaq mengakhiri perdagangan di awal pekan ini dengan naik hampir 20% di atas rekor penutupan tertinggi sebelum krisis. Dua pendorong bagi indeks Nasdaq datang dari saham Apple Inc dan Tesla Inc setelah melakukan stock splits.

Baca Juga: IHSG hari ini masih di zona merah, saham berikut bisa jadi pilihan  

Apple mengakhiri perdagangan dengan menguat 3,4% menjadi US$ 129,04. Sementara Tesla ditutup naik 12,6% ke US$ 498,32. Sementara itu, saham Aimmune Therapeutics Inc melonjak 171,6% setelah grup makanan Swiss Nestle SA menawarkan untuk membayar US$ 2 miliar guna mendapatkan kepemilikan penuh dari pembuat pengobatan alergi kacang.

Saham Microsoft Corp, Walmart Inc dan Oracle Corp, semua perusahaan yang berminat mengambilalih aset TikTok AS, jatuh karena aturan baru pemerintah China seputar ekspor teknologi. Di mana kesepakatan dengan pemilik TikTok, ByteDance, mungkin memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×