kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Wall Street kompak memerah dipicu kekhawatiran kelanjutan perundingan dagang AS-China


Rabu, 08 Mei 2019 / 06:00 WIB
Wall Street kompak memerah dipicu kekhawatiran kelanjutan perundingan dagang AS-China


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kompak memerah pada penutupan perdagangan Selasa (7/5) lantaran kekhawatiran investor akibat naiknya tensi ketegangan perundingan dagang antara Amerika Serikat dengan China. Imbasnya, investor cenderung menjauhi aset berisiko.

Dow Jones Industrial Average turun 473,39 poin atau 1,79% ke 25.965,09, S&P 500 turun 48,42 poin atau 1,65% ke 2.884,05 dan Nasdaq Composite turun 159,53 poin atau 1,96% ke 7.963,76.

Penurunan indeks Dow Jones Industrial Average merupakan penurunan persentase harian terbesar kedua tahun ini, sementara S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan persentase terbesar ketiganya.

Saham Boeing Co, eksportir AS terbesar di China anjlok 3,9% dan saham Caterpillar Inc  yang juga sensitif terhadap China turun 2,3%. Di antara saham teknologi, saham Microsoft Inc melorot 2,1% sedangkan saham Apple Inc turun 2,7%.

Pernyataan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menimbulkan kekhawatiran investor bahwa perundingan dagang AS-China akan memakan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

"Minggu demi minggu, kami telah mendengar ada kemajuan dan bahwa kesepakatan akan tercapai," ujar Kate Warne, ahli strategi investasi Edward Jones di St.Louis seperti dikutip Reuters. "Sekarang tiang gawang telah bergerak, ada perubahan harapan yang cukup besar."

Jika tarif tambahan diberlakukan, investor khawatir akan mengganggu rantai pasok dan menghambat pertumbuhann ekonomi.

"Ancaman tarif belum dijatuhkan sejak akhir Desember," kata Kim Forrest, kepala investasi Bokeh Capital Partners. "Itu bisa mengganggu simbiosis antara China dan AS."

Asal tahu saja, pada Senin malam, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menyatakan China mundur dari komitmen yang disepakati selama negosiasi perdagangan. Pernyataan ini menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif barang China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25% pada Jumat ini jika perundingan dagang tak menemui kesepakatan.

Sementara itu, pada Selasa, Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan akan tetap berkunjung ke AS pada Kamis dan Jumat untuk melakukan perundingan dagang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×