kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street flat, S&P 500 stabil di dekat level tertinggi tiga bulan


Kamis, 28 Mei 2020 / 22:05 WIB
Wall Street flat, S&P 500 stabil di dekat level tertinggi tiga bulan
ILUSTRASI. Pialang menggunakan masker saat bekerja di hari pertama perdagangan langsung sejak penutupan akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19) di lantai bursa Bursa Saham New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat, Selasa (26/5/2020). REUTERS/Brendan McDerm


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street bergerak flat pada perdagangan Kamis (28/5). Indeks S&P 500 bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan setelah reli tiga hari. Memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan China membebani harapan pemulihan cepat ekonomi.

Mengutip Reuters, pukul 9:50 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 11,87 poin atau 0,05%, pada 25.560,14, dan S&P 500 naik 1,70 poin atau 0,06% pada 3.037,83. Sementara, indeks Nasdaq Composite naik 2,77 poin atau 0,03 % pada 9.415,13.

Enam dari 11 sektor utama S&P lebih tinggi, dengan sektor layanan kesehatan paling tinggi kenaikannya.

Saham Boeing Co naik 3%, yang terbesar di antara 30 komponen blue-chip Dow, karena Boeing akan melanjutkan produksi pesawat jet penumpang 737 MAX di pabrik Washington.

Baca Juga: Wall Street melesat menjelang pergerakan ekonomi AS, S&P 500 tembus 3.000

Kemarin Rabu (27/5), indeks acuan S&P 500 berhasil ditutup di atas angka 3.000. Terangkan semakin banyak bukti peningkatan dalam aktivitas bisnis dan sejumlah besar stimulus mendorong harapan pemulihan ekonomi.

Tetapi para analis telah memperingatkan bahwa memburuknya hubungan antara Washington dan Beijing atas penanganan wabah corona dan undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong merupakan ancaman besar bagi pemulihan pasar saham.

"Saya lebih suka bahwa pasar tidak naik cukup cepat karena semakin tajam bergerak lebih tinggi, semakin rentan menjadi mundurnya," kata Randy Frederick, vice president of trading and derivatives Charles Schwab di Austin, Texas.

Menurut pejabat AS, Donald Trump sedang menyusun berbagai opsi, termasuk sanksi yang ditargetkan, tarif baru, dan pembatasan lebih lanjut terhadap perusahaan China.

Presiden Donald Trump telah berjanji untuk bertindak atas Hong Kong pada akhir pekan ini.

Baca Juga: PM Tiongkok: Pemisahan hubungan China-AS berbahaya bagi dunia

"Apa yang terjadi dengan Hong Kong terasa seperti embun beku pertama dalam Perang Dingin baru," kata Jasper Lawler, kepala penelitian di London Capital Group.

Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran bertahan di atas 2 juta selama 10 minggu berturut-turut.  

Dalam laporan terpisah menunjukkan PDB berkontraksi pada tingkat tahunan 5% lebih besar dari perkiraan pada kuartal pertama, penurunan terdalam dalam output sejak 2007-2009 Resesi Hebat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×