kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Wall Street: Dow dan S&P 500 Catat Rekor Penutupan Tertinggi, Nasdaq KoreksI


Sabtu, 04 Oktober 2025 / 05:30 WIB
Wall Street: Dow dan S&P 500 Catat Rekor Penutupan Tertinggi, Nasdaq KoreksI
ILUSTRASI. Jumat (3/10/2025), indeks Dow Jones ditutup naik 0,51%, indeks S&P 500 naik 0,01% dan indeks Nasdaq Composite turun 0,28%?


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK,. Wall Street berfluktuatif dengan indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi di tengah ekspektasi penurunan suku bunga tetap bertahan meskipun penutupan pemerintah AS berlanjut untuk hari ketiga. Dow juga mencatat rekor penutupan tertinggi, tetapi Nasdaq berakhir lebih rendah. 

Jumat (3/10/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 238,56 poin, atau 0,51%, menjadi 46.758,28, indeks S&P 500 naik 0,44 poin, atau 0,01%, menjadi 6.715,79, dan indeks Nasdaq Composite turun 63,54 poin, atau 0,28%, menjadi 22.780,51.

Sepanjang pekan ini, Dow Jones menguat 1,1%, S&P 500 juga menguat 1,1%, dan Nasdaq naik 1,3%. 

Sektor teknologi S&P 500 melemah, dengan saham Applied Materials turun 2,7% setelah produsen peralatan chip tersebut pada Kamis malam memperkirakan kerugian $600 juta terhadap pendapatan tahun fiskal 2026. 

Baca Juga: Wall Street Menguat, Harapan Penurunan Suku Bunga Mendorong Momentum

Saham Tesla turun 1,4%, sementara utilitas naik 1,2% dan memimpin kenaikan di antara sektor-sektor S&P 500.

Laporan penggajian nonpertanian AS untuk bulan September dijadwalkan rilis pada hari Jumat, tetapi tidak dipublikasikan karena penutupan pemerintah. 

Investor masih mencerna survei oleh Institute for Supply Management, yang menunjukkan indeks ketenagakerjaan jasa mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut. Berita tersebut menggarisbawahi kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve.

"Rasanya momentum memang berpihak pada investor selama beberapa hari terakhir," kata Mona Mahajan, kepala strategi investasi di Edward Jones. 

Sepertinya "probabilitas pasar akan penurunan suku bunga The Fed justru meningkat sejak penutupan dimulai," ujarnya.

"Mungkin itu karena ada potensi dampak terhadap perekonomian atau beberapa data ketenagakerjaan yang lebih lemah minggu ini atau data ISM pagi ini... ekspektasinya adalah kita masih berada dalam situasi di mana The Fed akan memangkas suku bunga." 

The Fed memangkas suku bunga pada bulan September untuk pertama kalinya sejak Desember di tengah pelemahan pasar tenaga kerja baru-baru ini. 

Pada hari Rabu, sebuah laporan menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja swasta sebesar 32.000 dan penurunan sebesar 3.000 yang direvisi turun pada bulan Agustus. 

Pasar saham secara historis mengabaikan penutupan pemerintah, tetapi beberapa ahli strategi mengatakan bahwa penutupan yang lebih lama dapat menciptakan lebih banyak ketidakpastian bagi investor dan para pembuat kebijakan The Fed.

Baca Juga: IHSG Kembali ke 8.100 Hari Ini (3/10), RAJA, ANTM, GOTO Paling Banyak Net Buy Asing

"Pasar umumnya mengabaikan penutupan pemerintah karena biasanya tidak berlangsung lama dan tidak memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap perekonomian," kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial di Troy, Michigan.

"Tetapi semakin lama... artinya pengumpulan data untuk laporan yang sangat penting bisa tertunda, atau bisa mengaburkan beberapa data yang akhirnya akan kita dapatkan karena pengumpulan data tidak dilakukan dalam jangka waktu yang lama."

Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan ia ragu untuk berkomitmen pada serangkaian penurunan suku bunga karena inflasi masih berada di atas target.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Oktober hampir pasti terjadi dan memperkirakan probabilitas 84% akan adanya penurunan suku bunga tambahan pada bulan Desember.

Saham USA Rare Earth naik 14,3% setelah CEO Barbara Humpton mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan tersebut "berkomunikasi secara erat" dengan Gedung Putih.

Selanjutnya: Drama Laut Mediterania: Kapal Flotilla Dicegat Israel, Bagaimana Kondisi WNI?

Menarik Dibaca: Realme GT 8 Perkenalkan RAM hingga Kapasitas Baterai Jumbo! Cek Spesifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×