kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Wall Street Dibuka Turun Jumat (10/1), Data Payroll Panaskan Kekhawatiran Suku Bunga


Jumat, 10 Januari 2025 / 22:17 WIB
Wall Street Dibuka Turun Jumat (10/1), Data Payroll Panaskan Kekhawatiran Suku Bunga
ILUSTRASI. Wall Street dibuka lebih rendah pada Jumat (10/1), Menyusul laporan data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan, memicu ekspektasi bahwa The Fed akan mengambil pendekatan hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada Jumat (10/1), Menyusul laporan data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan, memicu ekspektasi bahwa The Fed akan mengambil pendekatan hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan moneter tahun ini.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka turun 94,9 poin (0,22%) menjadi 42.540,29.

Sedangkan, S&P 500 kehilangan 27,9 poin (0,47%) menjadi 5.890,35 dan Nasdaq Composite jatuh 166,6 poin (0,86%) menjadi 19.312,26.

Baca Juga: Awas! Harga Bitcoin dan Pasar Kripto Diprediksi Anjlok Tajam Akhir Maret

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, ekonomi menambah 256.000 pekerjaan pada Desember, jauh di atas perkiraan 160.000. Tingkat pengangguran tetap di 4,1%, lebih baik dari prediksi 4,2%.

Data ini meningkatkan spekulasi bahwa The Fed mungkin hanya akan menurunkan suku bunga satu kali pada Juni, dengan tidak ada penyesuaian lebih lanjut hingga akhir tahun, berdasarkan alat FedWatch dari CME Group.

Tekanan Tambahan

Imbal hasil obligasi 30 tahun naik di atas 5%, tertinggi sejak November 2023.

Indeks volatilitas Wall Street, atau "fear gauge", mendekati level tertinggi dalam seminggu.

Baca Juga: The Fed Beri Sinyal Pemangkasan Suku Bunga Tidak akan Tergesa-Gesa

Saham perusahaan besar seperti Tesla, Meta, serta bank sensitif terhadap suku bunga seperti Morgan Stanley dan Bank of America, mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,9%, 1%, 1,4%, dan 1,2% dalam perdagangan pra-pasar.

"Ini adalah laporan yang bagus untuk ekonomi, tetapi pasar khawatir bahwa ekonomi yang kuat akan memicu inflasi," kata Thomas Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments.

Indeks utama Wall Street berada di jalur untuk mencatat pekan kedua berturut-turut dalam zona merah. Dengan S&P 500 turun hampir 3% dari rekor tertingginya sebulan lalu.

Kekhawatiran Inflasi dan Kebijakan The Fed

Kekhawatiran inflasi kembali menjadi fokus, mendorong The Fed untuk mengeluarkan perkiraan hati-hati terkait pelonggaran moneter bulan lalu.

Baca Juga: Inflasi Konsumen China Melambat, Seiring Lemahnya Permintaan

The Fed juga mengantisipasi dampak dari kebijakan perdagangan dan imigrasi yang diusulkan Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menjabat dalam 10 hari.

Laporan tentang rencana Trump, termasuk deklarasi darurat ekonomi nasional untuk mempercepat implementasi tarif, menambah ketidakpastian bagi investor terkait dampaknya pada ekonomi dan perdagangan global.

Selanjutnya: Korban Perang Gaza Bisa 40% Lebih Tinggi dari Data Resmi

Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart Periode 10-13 Januari 2025, Anggur Hijau Diskon Rp 17.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×