Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka sedikit lebih tinggi pada Kamis (6/2), seiring investor mencerna laporan keuangan dari perusahaan seperti Honeywell.
Selain itu juga menanti langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait kebijakan perdagangan dan kebijakan federal lainnya.
Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 75,9 poin (0,17%) ke 44.949,19 pada pembukaan perdagangan.
S&P 500 naik 10,7 poin (0,18%) ke 6.072,22 dan Nasdaq Composite menguat 33,5 poin (0,17%) ke 19.725,83.
Baca Juga: Wall Street Naik, Investor Menimbang Prospek Laba dan Penurunan Suku Bunga
Saham Honeywell, perusahaan industri dan kedirgantaraan, turun 3,5% setelah mengumumkan rencana untuk membagi bisnisnya menjadi tiga perusahaan independen serta memberikan proyeksi penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tahun 2025.
Sementara itu, saham Eli Lilly naik 1,4% setelah memberikan perkiraan laba tahunan yang sebagian besar melampaui ekspektasi.
Saham Tapestry, perusahaan induk dari merek Coach, melonjak 16,5% setelah menaikkan proyeksi penjualan dan laba tahunan.
Investor juga menunggu laporan keuangan dari Amazon.com, yang akan diumumkan setelah pasar tutup.
Perusahaan ini berada di bawah tekanan untuk memenuhi ekspektasi tinggi di sektor komputasi awan.
Baca Juga: IHSG Ditutup Rontok 2,12% ke 6.875,53 Kamis (6/2), Top Losers LQ45: BMRI, CTRA, BBNI
Dampak Kebijakan Trump dan Sikap The Fed
Pasar saham AS mengalami awal pekan yang kurang baik setelah Trump mengumumkan tarif perdagangan baru pada akhir pekan lalu.
Namun, keputusan untuk menangguhkan tarif terhadap barang dari Meksiko dan Kanada selama satu bulan memberikan sedikit kelegaan bagi investor.
Meskipun masih ada banyak ketidakpastian di bawah pemerintahan Trump, Wall Street cukup lega karena situasi tidak memburuk lebih jauh, terutama terkait kemungkinan tarif balasan dari China terhadap AS.
"Ada begitu banyak faktor yang bergerak dengan pemerintahan baru ini, termasuk berbagai perintah eksekutif setiap hari... Tidak mengherankan jika pasar terus berfluktuasi antara optimisme dan pesimisme sejak awal tahun," kata Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management.
Baca Juga: IHSG Ambyar 2,12% Dengan Net Sell Tebal, Saham-Saham Ini Masih Melesat Tinggi
Wakil Ketua The Fed Philip Jefferson menyatakan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil sampai ada pemahaman lebih baik mengenai dampak kebijakan Trump terkait tarif, imigrasi, deregulasi, dan pajak.
Para pedagang tidak mengharapkan The Fed untuk mengubah suku bunga dalam pertemuan bulan Maret, tetapi pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga pertama akan terjadi pada bulan Juni, menurut data dari CME FedWatch.
Analis memperkirakan bahwa kebijakan tarif Trump dapat memicu inflasi domestik dan memperlambat laju pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Sementara itu, jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu mencapai 219.000, lebih tinggi dari estimasi ekonom Reuters sebesar 213.000.
Pasar kini menantikan laporan penting nonfarm payrolls untuk bulan Januari yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi ekonomi AS dan arah kebijakan The Fed ke depan.
Selanjutnya: Transaksi Bisnis Resi Gudang PT KBI Meningkat Pesat Tahun 2024
Menarik Dibaca: 4 Strategi Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News