kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Wall Street Dibuka Bervariasi Selasa (3/6), Pasar Tunggu Arah Negosiasi Dagang AS


Selasa, 03 Juni 2025 / 21:25 WIB
Wall Street Dibuka Bervariasi Selasa (3/6), Pasar Tunggu Arah Negosiasi Dagang AS
ILUSTRASI. Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa (3/6) waktu setempat, seiring investor menanti kejelasan arah negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra perdagangannya. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Indeks utama Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa (3/6) waktu setempat, seiring investor menanti kejelasan arah negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra perdagangannya.

Pelaku pasar menantikan pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung pekan ini.

Kabar ini muncul tak lama setelah Trump menuduh Beijing melanggar kesepakatan pengurangan tarif dan pembatasan dagang.

Baca Juga: Wall Street Berbalik Arah: Indeks S&P 500, Dow dan Nasdaq Kompak Ditutup Menguat

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average dibuka nyaris stagnan di level 42.304,5. S&P 500 naik tipis 2,6 poin atau 0,04% ke level 5.938,56.

Sementara Nasdaq Composite menguat 46 poin atau 0,24% menjadi 19.288,66 pada pembukaan perdagangan.

Pemerintah AS juga menetapkan tenggat waktu baru.

Dalam rancangan surat yang diperoleh Reuters, Gedung Putih meminta negara mitra dagang menyampaikan penawaran terbaik mereka sebelum Rabu (5/6), demi mempercepat proses negosiasi menjelang batas waktu internal yang hanya lima pekan lagi.

Baca Juga: Gedung Putih: Trump dan Xi Kemungkinan Berbicara di Pekan Ini

Adapun pekan lalu, Trump menyatakan rencana untuk melipatgandakan tarif baja dan aluminium impor menjadi 50%, berlaku mulai Rabu (4/6) ini.

Kebijakan tersebut kembali memicu kekhawatiran pasar dan menekan bursa global yang sebelumnya hampir menyentuh rekor tertinggi.

Meski begitu, pasar sempat mencatat penguatan pada Mei 2025 berkat pelunakan sikap Trump soal perang dagang. S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan bulanan tertinggi sejak November 2023.

Saat ini, indeks S&P 500 masih berada kurang dari 4% dari rekor tertingginya yang tercapai pada Februari lalu.

"Pasar masih dibayangi ketidakpastian karena belum jelas bagaimana hasil akhir negosiasi ini," ujar Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer Northlight Asset Management.

Baca Juga: Proyeksi Terbaru OECD: Ekonomi Global Cuma Akan Tumbuh 2,9%, Ekonomi AS 1,6% di 2025

"Namun tenggat penawaran terbaik dan kerangka kerja yang lebih pasti bisa menjadi sinyal positif bagi pasar."

Sementara itu, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun 2025 menjadi 2,9% dari sebelumnya 3,1%, dengan alasan dampak perang dagang terhadap ekonomi AS.

Namun di sisi lain, Deutsche Bank justru menaikkan target akhir tahun untuk S&P 500 dari 6.150 menjadi 6.550, dengan alasan tekanan tarif yang mereda dan prospek ekonomi AS yang tetap tangguh.

Selanjutnya: Unilever (UNVR) Bagikan Dividen, Ini Prospek dan Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×